Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bagaimana Sukuk Negara Dimasak Hingga Halal? Ini Resep dan Caranya

4 September 2024   06:28 Diperbarui: 5 September 2024   06:36 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah, sebagai penerbit, bekerja sama dengan wali amanat, bank persepsi, dan mitra distribusi (pelaku jasa keuangan di sektor perbankan, perusahaan sekuritas, dan perusahaan keuangan berbasis teknologi). Kolaborasi ini bertujuan untuk membantu pemasaran dan proses rekonsiliasi dana hasil pemesanan, yang sejak 2018 diorkestrasi oleh platform digital e-SBN yang dikelola Kemenkeu.

Proses penerbitan dan penawaran selesai dengan settlement dan penyerahan sukuk negara kepada investor. Namun, ini bukan akhir dari proses penerbitan sukuk negara.

Kementerian Keuangan secara internal terus mengawasi pengelolaan aset dasar sukuk dan memastikan pembayaran imbal hasil tepat waktu dan jumlah kepada investor.

Pengawasan eksternal pengelolaan sukuk negara dilakukan oleh OJK dan DSN-MUI, untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan prinsip syariah.

DSN-MUI juga melakukan audit berkala terhadap penerbitan dan pengelolaan sukuk negara untuk memastikan kesesuaiannya dengan fatwa dan prinsip syariah.

Seluruh proses ini menunjukkan bahwa prinsip syariah dalam setiap penerbitan sukuk negara, baik ritel maupun umum, dijaga ketat, sehingga kesyariahan sukuk negara tak "kaleng-kaleng"

Keberadaan DSN-MUI penting dalam setiap penerbitan sukuk negara untuk memastikan kesesuaiannya dengan prinsip syariah, sehingga membangun kepercayaan investor.

Ahli keuangan syariah Indonesia, Syafii Antonio, mengungkapkan, 

"Kepercayaan adalah fondasi dari pasar keuangan yang sehat. Pengawasan ketat dan kepatuhan terhadap syariah adalah kunci untuk membangun kepercayaan dalam sukuk negara."

Dengan proses yang ketat tersebut, kita tidak perlu meragukan kesyariahan sukuk negara. Tidak heran jika perkembangannya di Indonesia sangat menjanjikan.

Menurut data dari Kemenkeu, pada tahun 2022, Indonesia berada di posisi ketujuh untuk total aset keuangan syariah global terbesar di dunia dengan nilai 139 milyar US Dollar.

Aset perbankan syariah Indonesia juga tak kalah mengesankan, menempati peringkat kesembilan terbesar secara global dengan nilai 48 miliar US Dollar. Sementara itu, aset sukuk Indonesia mengukuhkan posisi negara ini sebagai pemain utama, menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia dengan nilai 84 miliar US Dollar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun