Mohon tunggu...
Felicia Ivana
Felicia Ivana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 46124010014 // S1 Psikologi // Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia dengan Pendekatan Robert Klitgaard dan Jack Bologna

20 November 2024   10:03 Diperbarui: 20 November 2024   10:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendanaan Politik yang Transparan:

Menerapkan regulasi yang ketat terkait pendanaan kampanye, termasuk kewajiban untuk melaporkan semua sumbangan politik secara terbuka.

Reformasi Sistem Pemilu:

Mengurangi biaya politik dengan menyederhanakan proses kampanye dan memberikan subsidi negara untuk kampanye calon independen.

Penguatan Mekanisme Pengawasan Internal:

Memperkuat pengawasan terhadap pejabat publik melalui pengadilan etik dan lembaga pengawas independen.

Bagian 12: Perspektif Sosial dan Budaya dalam Korupsi

A. Akar Sosial Korupsi di Indonesia

Budaya paternalistik dan nilai tradisional tertentu sering kali menjadi penghambat upaya pemberantasan korupsi. Konsep "uang pelicin" atau "uang terima kasih" sering dianggap sebagai hal wajar dalam interaksi sosial dan birokrasi.

Gotong Royong yang Disalahgunakan:

Budaya gotong royong, yang pada dasarnya positif, sering kali digunakan sebagai alasan untuk meminta kontribusi finansial dalam bentuk yang tidak sah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun