Mohon tunggu...
Fahrizal A.Z Mursalin
Fahrizal A.Z Mursalin Mohon Tunggu... -

Little boy, who desperately want to make books. Mmm, Like a writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Secangkir Cappuccino

25 November 2013   15:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kali ini aku melihat Rani lagi bersama seorang pria yang entah siapa. Aku baru melihat pria ini. Keduanya tidak henti-henti tertawa, atau sesekali saling mengejek satu sama lain. Padahal jika tidak salah, tadi aku mendengar keduanya sedang bercerita tentang seberapa sakitnya mereka karena ditinggalkan. Tapi lihatlah sekarang.

Aku juga ingat ketika keduanya saling menukarku. Apa yang aku rasakan adalah sesuatu yang sangat berbeda. Entah itu dari mulut Rani ataupun dari mulut pria ini. Keduanya memberiku sebuah rasa yang baru kali ini aku rasakan. Ataukah mungkin ini yang dikatakan cinta?

Aku melihat tangan pria itu mendekat ke tangan Rani. Ia saling bergenggaman satu sama lain. Tatapan pria ini sangat dalam, Rani pun begitu. Wajahnya perlahan saling mendekat, Rani memejamkan matanya. Seketika pancaran senja menyorotku membuat keduanya nampak seperti sebuah bayang yang berusaha menyatu akibat luka. Bahkan luka yang dapat membuat Rani menangis ketika itu pun mampu menciptakan suasana seperti ini. Apalagi,….

Atau mungkin aku bisa menjawab pertanyaan dalam hati keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun