Mohon tunggu...
Fahrizal A.Z Mursalin
Fahrizal A.Z Mursalin Mohon Tunggu... -

Little boy, who desperately want to make books. Mmm, Like a writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Secangkir Cappuccino

25 November 2013   15:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“semuanya lima puluh lima ribu.”

Arie menoleh kearah Rani sekali lagi. Rani terseyum lebar memperlihatkan gigi-giginya kearah Arie menandakan bahwa Arie yang harus membayarkannya dulu. Rani mengeluarkan lidahnya ketika Arie menarik dompet dari saku jeans birunya.

“terimakasih.”

Rani menunggu Arie tiba di meja sambil terseyum jail.

“kau suka cappuccino juga?” cetus Arie sambil meletakkan dua gelas cappuccino di hadapan Rani.

Rani mengangguk dengan cepat. “sama sepertimu, kan?”

“yah, aku suka ketika memesan sendirian.”

“hahaha, nanti aku ganti. Tenang saja.”

Lalu keduanya terdiam untuk menyeduh secangkir kopinya masing-masig. Arie memperhatikan cara Rani meminum kopi, dahinya mengkerut, bibirnya maju dan matanya terbelalak ketika berusaha menelan.

“mengapa kau tidak memesan yang dingin saja?”

“ehm,” Rani meletakkan kopinya di meja. “kenapa?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun