Mohon tunggu...
fauziah utami
fauziah utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Teknologi Digital

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peluang Strategi Promosi untuk Meningkatkan Penjualan

16 Mei 2024   10:03 Diperbarui: 16 Mei 2024   10:07 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Strategi promosi menjadi sebuah hal wajib yang dilakukan oleh segenap pelaku usaha karena salah satu cara untuk bisa memperkenalkan produknya agar dikenal oleh masyarakat luas. Dengan melakukan strategi promosi yang baik dan berhasil dampak  yang dapat dilihat adalah dengan meningkatnya penjualan yang hasil akhirnya adalah mendapatkan omzet sebanyakbanyaknya. Tentu setiap pelaku usaha memiliki cara uniknya masing-masing untuk melakukan strategi promosi demi memperkenalkan produknya demi keberlangsungan usaha.

1. Promosi

A. Definisi Promosi

Promosi adalah  bagian kecil dari proses pemasaran yang berisi tentang  upaya untuk menwarkan dan menarik calon pelanggan dengan tujuan untuk menarik calon pelanggan untuk membeli atau menggunkannya. Diharapkan strategi ini dapat meningkatkan penjualan.

Menurut Ibrahim (2021) promosi adalah suatu aktivitas dua cara yang dilakukan oleh perorangan atau sebuah perusahaan yang bertujuan untuk memperkenalkan atau barang atau jasa atau merek sebuah perusahaan kepada masyarakat luas dan sekaligus mengajak masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa atau merek tersebut. Promosi juga merupakan kegiatan pemasaran yang berisi informasi tentang sebuah produk dan mendorong pembeli untuk menggunakan produk tersebut yang di lakukan oleh pemasar. Cara dalam melakukan promosi pun banyak bentuknya dan makin  berkembang dari waktu ke waktu.

B. Peran Promosi

Berikut ini adalah beberapa peran pemasaran yang dapat diketahui, sebagai berikut menurut Sayyid (2020)

  • Perusahaan mendapatkan infomasi lengkap tentang konsumen, pesaing atau kompetitor, dan saluran distribusi yang dibutuhkan berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam menentukan sebuah keputusan untuk menentukan strategi pemasaran yang akan dilakukan. 
  • Strategi penjualan yang diinginkan menyesuaikan produk dengan
  • kebutuhan pelanggan, bisa melalu media sosial, promosi, personal selling, atau iklan.
  • Perusahaan dapat menjamin distribusi sehingga dapat memudakan pelanggan untuk mendapatkan dan mengakses produk yang diinginkan.
  • Perusahaan mampu menjamin kehigienisan dan keamanan produk sehingga dapat dipasarkan dengan tepat waktu.
  • Perusahaan mampu menjaga kualitas pengendalian produk baik secara kualitas maupun kuantitas melalui berbagai variabel sebagai standar pengelompokan.
  • Perusahaan dapat menjamin jumlah produk yang ada dipasaran sehingga sesuai dengan permintaan dan untuk mengimbangi perilkau konsumen yang memiliki kecenderungan panic buying di kondisi tertentu.
  • Perusahaan mampu memberikan kemudahan dalam transaksi baik di tingkat distributor maupun konsumen.
  • Perusahaan mampu menghadapi situasi dan resiko  terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

C. Bauran Promosi

Berikut ini adalah Nursaimatussaddiya dan Cia C.C (2022) antara lain:

Periklanan (Advertising): salah satu cara pemasaran yang sekarang banyak dipakai oleh semua perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanannya. Peranan dari periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk menumbuhkan kesadaran (awerness) pelanggan terhadap keberadaan layanan yang ditawarkan, lalu untuk menambah pengetahuan pelanggan  terhadap layanan yang ditawakan, untuk  menawarkan calon pelanggan untuk menggunakan layanan tersebut, dan yang terakhir adalah untuk membedakan dengan kompetitor.

Penjualan personal (personal selling): merupakan persentasi pribadi yang dilakukan oleh pemasar sebagai staf penjualan bertujuan untuk mensukseskan penjualan juga untuk membangun hubungan dengan pelanggan.

Promosi penjualan (sales promotion): merupakan kegiatan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjual akhir. Sales promotion terdidi dari brosur information sheets, dan lainnya.

Word of mouth (dari mulut ke  mulut): yang dapat diartikan adalah penyaluran informasi dari seseorang kepada orang lain melalui komunikasi lisan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan promosi, karena pelanggan sangat dekat dengan pengirim jasa, dengan kata lain bahwa pelanggan tersebut kemungkian besar akan berbicara kepada pelanggan lain tentang pengalamannya menggunakan layanan jasa tersebut.

Pemasaran langsung (Direct marketing): adalah suatu bentuk komunikasi tawaran langsung dimana organisasi berkomunikasi dengan pelanggan yang telah dipilih sebelumnya dan sudah menyediakan metode tanggapan langsung dengam memberikan informasi dan membujuk pelanggan.

2. Penjualan

A. Definisi Penjualan

Penjualan adalah kegiatan yang beroeintasi pada penjualan barang dan jasa yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Terlepas dari fokusnya, penjualan juga bisa dikatakan sebagai sebuah perjanjian antara pembeli dan penjual. Penjualan tidak hanya berpaku pada aktivitasnya saja, tetapi juga adanya kesepakatan antara kedua belah pihak antara pembeli maupun penjual dimana mereka wajib menyetujui pesyaratan transaksi, yaitu harga barang yang dijual.

Pengertian penjualan menurut Martowinangun, Lestari, dan Karyadi (2017) merupakan proses dimana pembeli dan penjual saling memenuhi kebutuhannya melalui pertukaran nilai, informasi dan kepentingan. Penjualan adalah fungsi yang paling penting dilakukan oleh pemasaran karena menjadi tolak ukur keberhasilan keberhasilan pasar yang dituju. Seperti yang sudah kita ketahui penjualan merupakan kegiatan dari pemasaran yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran anatara produsen kepada pelanggan. semua yang dilakukan penjualan bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mendapatkan keuntungan yang optimal.

Sedangkan pengertian penjualan menurut Sumiyati (2012) adalah pembelian suatu barang atau jasa dari satu pihak ke pihak lain dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut (konsumen). Tujuan utama dari penjualan adalah menghasilkan keuntungan atau laba dari produk yang telah dibuat atau barag yang dikelola oleh produsen dengan baik. Dalam pelaksanaanya penjualan tidak dapat dilakukan jika didalamnya tidak ada pelaku yang bekerja, contohnya pedagang, agen, dan tenaga pemasaran.  

B. Tujuan Penjualan

Tujuan penjualan secara umum yang kita dapat ketahui adalah proses akhir pemasaran yang pada akhirnya produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan dapat dinikmati oleh pelanggan sehingga output yang didapatkan adalah keuntungan sebanyak banyaknya.

C. Faktor yang mempengaruhi penjualan

Perkiraan penjuaan bisa saja berubah sesuai dengan strategi yang ingin dipakai dan direncanakan oleh manajemen. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penjualan disini untuk penjual yang wajib bisa meyakinkan pembelinya agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan yaitu penjualan. Untuk itu penjual harus bisa memahami beberapa masalah penting yang sering berkaitan dengan jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan yaitu harga produk dan syarat penjualan. Dibawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Daga  (2023)

Kondisi pasar: adapun faktor faktor pada kondisi pasar adalah kelompok beli, daya beli, frekuensi pembelian, keinginan dan kebutuhannya.

Modal produktivitas yang tinggi.

Selanjutnya menurut Swatha dalam Daga (2023) yaitu:

Kondisi dan kemampuan penjual untuk memperkenalkan barang kepada pembelinya sehingga penjual memerlukan sarana serta usaha sepert alat transportasi, tempat peragaan baik yang berada didalam perusahaan maupun yang berada diluar perusahaan. Dan semua faktor ini dapat berjalan apabila penjual memiliki modal yang diperlukan untuk melaksanakan maksud tersebut.

Kondisi organisasi perusahaan, biasanya didalam perusahaan besar terdapat bagian penjualan yang ahli dibidangnya. Lain halnya dengan pada usaha kecil, yang masalah penjualannya ditangani oleh oleh orang yang sekaligus menangani semua fungsi-fungsi lain.

Dan ada faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan kampanye pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan.

3. Bisnis Ritel

A. Definisi Bisnis Ritel

Bisnis ritel menurut Fauzan, Ade, dkk. (2023) adalah kegiatan penjualan barang dan jasa yang dilakukan secara eceran atau dalam jumlah satuan, sehingga produk dapat langsung dijual kepada konsumen akhir yang biasanya menggunakan produk eceran untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Penjualan eceran meliputi semua kegiatan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir. Penjualan eceran akan dapat lebih berkembang jika bisa dikelola dengan baik, dikarenakan banyaknya kompetitor yang pasti akan selalu ada yang lebih baik dalam segi pelayanan atau yang lainnya.

B. Fungsi Bisnis Ritel

Dalam alur distribusi barang, bisnis ritel berada di tahap akhir dari semua bagian pada saluran distribusi. Distribusi yang dilakukan yang dituju adalah konsumen akhir. Pada dasarnya pelayanan pada bisnis ritel adalah memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen. Pelayanan kepada konsumen adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap pelaku bisnis ritel karena merupakan tanggungjawab primer, sedangkan pelayanan kepada distributor atau produsen tanggungjawab sekunder. Berikut ini adalah lima fungsi yang ada di bisnis ritel menurut Sopiah (2022) yaitu:

Menyediakan berbagai macam produk atau jasa (providing assortments): setiap konsumen pasti memiliki kebutuhannya masing-masing. Untuk itu dalam fungsi bisnis ritel, pelaku usaha bisnis harus mampu menyediakan kebutuhan tersebut, yaitu kebutuhan terhadap produk atau jasa. Seperti contoh, supermarket yang menyediakan bahan baku kebutuhan sehari-hari yaitu makanan, minuman,  perawatan kecantikan, dan lain-lain. sedangkan, department store menyediakan berbagai macam pakaian dan aksesoris.

Memecah (breaking bulk): memecah disini mempunyai artian memecah beberapa ukuran produk kedalam ukuran eceran atau lebih kecil, yang akhirnya dapat menguntungkan konsumen maupun produsen. Jika produsen hanya memproduksi barang dalam jumlah besar, maka harga yang ditawrkan pun akan tinggi. Akan tetapi, konsumen yang membutuhkan barang tersebut tidak dalam jumlah besar dan konsumen menghendaki harga yang tentu lebih rendah sehingga dapat disesuaikan dengan pola konsumsi. Dalam sisi produsen hal ini efektif dari sisi biaya, oleh karena itu peran bisnis ritel bagi konsumen dan produsen menjadi sangat berarti.

Mengadakan Inventory (holding inventory): fungsi utama dalam ritel adalah mempertahankan inventory yang sudah ada, sehingga adanya roduk yang tersedia saat para konsumen membutuhkannya.

Memeberikan jasa atau layanan (providing service): dengan adanya bisnis ritel, konsumen dapat mengkonsumsi produk yang sudah dibuat produsen. Selain itu bisnis ritel juga mempunyai layanan antar sehingga barang bisa diantarkan langsung ke konsumen. Ritel menyediakan jasa antar sehingga memudahkan konsumen, sedangkan produsen menawarkan kredit sehingga konsumen dapat memiliki produknya sekarang dan membayarnya nanti.

Meningkatkan nilai produk dan jasa: untuk suatu aktivitas pelanggan memerlukan berbagai barang. Selanjutnya pelanggan akan membutuhkan ritel yang dapat memenuhi semua kebutuhannya karena tidak semua ritel menjual dengan keadaan lengkap. Pembeli salah satu barang pada ritel aka menambah nilai pada produk tersebut karena biss memenuhi kebutuhan konsumen.

Dengan menjalankan semua fungsi diatas, maka pelau bisnis ritel mampu benar-benar berinteraksi dengan konsumen melalui pemberian nilai tambah pada produk atau barang dagang. 

C. Jenis-jenis Bisnis Ritel

Menurut finance (2022) bisnis ritel dibagi berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan, dan yang terakhir berdasarkan lokasi jualan.

  • Berdasarkan produk yang dijual: dalam hal ini, ritel juga mempunyai tiga kategori berbeda, yaitu:

Ritel yang menjual barang (product riteil) : ritel ini hanya berfokus pada penjualan satu jenis produk.

Ritel yang menawarkan jasa (sevice retail): tidak hanya menjual barang saja, jenis ritel juga berfokus pada menawarkan jasa. Misalnya usaha bengkel motor.

Ritel yang menjual barang dengan media tertentu (non-store retail): tidak semua bisnis ritel hanya mengandalkan tenaga manusia didalamnya, namun ada bisnis ritel yang mengandalkan tenaga mesin. Misalnya barang-barang yang dijual dalam vending machine.

  • Berdasarkan kepemilikan: berdasarkan kepemelikannya juga bisnis ritel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ritel mandiri dan ritel waralaba

Ritel mandiri: sesuai dengan namanya, ritel ini bergerak secara mandiri dan operasionalnya tidak bergantung pada pihak lain.

Ritel waralaba (Franchise): ritel jenis ini memasarkan produk yang sama dengan perusahaan pusat dimana pemilik bisnis franchise. Dengan mengikuti aturan main dari pihak pusat.

  • Berdasarkan lokasi penjualan: dimana terdapat banyak bisnis ritel dalam satu tempat yang mampu menawarkan beraneka ragam kebutuhan, mulai dari barang sampai jasa. Sebagai contoh adalah ritel strip atau sebutan lainnya adalah lahan komersial.
  • Berdasarkan skala usaha: jenis ini juga dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu skala besar dan kecil.

Ritel skala besar: ritel jenis ini mampu menjual jenis barang lebih banyak dan lengkap dari bermacam-macam produk, contohnya toko serba ada, department store, chain store, dan lain-lain.

Ritel skala kecil: ritel jenis ini cenderung hanya menjual produk dengan jumlah terbatas dan biasanya tidak menyediakan produk secara lengkap, contohnya adalah pedagang kaki lima, pedagang keliling, kios, dan penjual tidak tetap.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun