TAK PELAKLAH, kalau dinihari tadi, SCTV telah menayangkan, bagaimana mereka yang mengatasnamakan ‘kebutuhan ekonomi’, di atas kemiskinan, telah rela menjual dirinya dengan menari strip-tease dan berbugil-bugilan.
Baik di dalam kamar hotel, kafe, klub-klub malam, apartemen, atau bahkan di rumah-rumah kos, atau tempat-tempat di mana mereka berdomisili atau berada.
Dan sebelumnya, pada waktu dinihari yang sama, beberapa waktu yang lalu, (penulis tak mengingat ketepatan hari dan tanggalnya) Metro TV juga pernah menayangkan tentang ‘sebahagian orang’ yang berkecenderungan sama dalam orientasi seksual mereka.
Mereka bertemu di tempat-tempat hiburan tertentu, café-café, bahkan di rumah atau di tempat-tempat di mana mereka biasa saling berjanji dan bertemu. Menjalin cinta mereka di atas asmara membara, tak berlogika.
Baik karena kebutuhan ekonomi akibat kemiskinan dan banyaknya pengangguran, sementara biaya hidup dan kuliah, barangkali sedemikian rupa menghimpit mereka, atau pula, gaya hidup metropolitan dan 'kecenderungan tertentu' tak bisa dihindari.
SEDANG Allah telah memperingatkan di dalam Al-Qur’an terhadap fenomena tersebut, seperti ini.
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS 7: 80-81)
NILAI-NILAI agama, moral Timur bangsa, seolah lenyap di telan kegilaan. Larut dalam kesenangan dan kecenderungan hidup yang mereka bentuk, di atas khayal kosong angan-angan, sebagai janji-janji kebahagiaan yang ditawarkan setan, dan bersifat menipudaya itu!
Cocoklah seperti apa yang dilukiskan Al Qur’an:
“Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (QS 4:120)
IRONINYA, apa yang diperingatkan Allah, agar manusia mempertanggung jawabkan seluruh aspek organ jasmani dan rohaninya, sepertinya sudah tidak dihiraukannya lagi.