Mohon tunggu...
Fatimatul Hasanah
Fatimatul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Merupakan mahasiswa UIN Khas Jember, Prodi manajemen pendidikan Islam

I like watching culinary food content

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep, Model, dan Metode Evaluasi Pembelajaran

18 Juni 2024   16:31 Diperbarui: 19 Juni 2024   10:50 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fungsi evaluasi, menurut Nana Sudjana, adalah sebagai berikut:

1) Menentukan apakah tujuan instruksional tertentu tercapai. Fungsi ini memungkinkan untuk mengevaluasi tingkat penguasaaan siswa terhadap bahan pelajaran. Dengan kata lain, dapat dipastikan apakah siswa menunjukkan hasil belajar yang buruk atau baik.

2) Untuk memahami seberapa efektif guru menjalankan proses pembelajaran. Selain ketidakmampuan, siswa gagal belajar karena berbagai alasan. Tetapi ini mungkin karena guru yang tidak baik . Penilaian dapat membantu menentukan apakah hasil belajar siswa disebabkan oleh guru atau kemampuan siswa sendiri. Penilaian juga dapat menilai guru itu sendiri dan menggunakan hasilnya untuk membantu memperbaiki instruksi berikutnya. 

B. Model Evaluasi Pembelajaran

Kamus Bahasa Indonesia mendefinisikan "model" dengan kata-kata seperti contoh, pola acuan, ragam, macam, dan sebagainya. Para ahli evaluasi membuat model evaluasi untuk membuat evaluasi lebih mudah dipahami. Nama model biasanya diberikan berdasarkan pembuat, tahap, atau jenis evaluasi yang dilakukan. Menurut buku yang sangat baik yang dimuat dalam Sukardi (2012: 55), menyatakan model evaluasi adalah persamaan yang membantu ilmuwan memahami proses struktur ketika fenomena yang dipeljarai diungkapkan dengan cara yang berbeda. Dengan kata lain, Ketika fenomena yang dipelajari dinyatakan sebaliknya, model evaluasi membantu ilmuwan memahami proses struktur. Oleh karena itu, Pengukuran manusia dan keinginan untuk menerapkan prinsip evaluasi ke bidang yang lebih abstrak seperti seni, ilmu pendidikan, dan perilaku adalah sumber model evaluasi. Oleh karena itu, model evaluasi pembelajaran telah dapat dibuat untuk mempermudah evaluasi pembelajaran.

Menurut Said Hamid Hasan, Model studi kasus, model iluminatif, dan model responsif adalah komponen dari model evaluasi kualitatif. Di sisi lain, Banayak model yang termasuk dalam model evaluasi kuantitatif. Ini termasuk model teori Taylor dan Maquire, model countenance stake, model Tyler, model ekonomi mikro, dan model CIPP.

Beberapa jenis-jenis model evaluasi pembelajaran dikategorikan sebagai berikut:

1. Model Tyler

Menurut model evaluasi ini, tingkah laku siswa dievaluasi baik sebelum maupun sesudah belajar. Model ini disebut "model Tyler" karena subjeknya adalah Tyler. Pertama, penilaian menunjukkan seberapa paham peserta didik dengan materi yang akan diberikan. Selanjutnya, penilaian menunjukkan seberapa perhatian dan pemahaman guru tentang materi yang disampaikan.

Menurut model Tyler, atau "kotak hitam", ada dua ujian: tes awal (pre-test) dan tes akhir. Akibatnya, proses ini diabaikan, dan inilah tujua dari "kotak hitam", yang memiliki banyak teka teki belum diselesaikan. Tyler menyatakan bahwa tiga tahap penting harus diselesaika: menentukan tujuan pembelajaran yang akan dievaluasi, menentukan situasi di mana siswa dapat menunjukkan tingkah laku yang berhubungan dengan tujuan, dan menentukan alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi tingkah laku siswa.

Metode evaluasi model Tyler terutama terdiri dari menetapkan tujuan pendidikan dan kemudian mengevaluasi apakah tujuan tersebut telah dicapai atau tidak. Seorang evaluator bertemu dengan guru untuk menentukan tujuan umum dan perilaku yang diharapkan dari siswa. Guru berharap melihat perilaku ini dalam pembelajaran berikutnya, yang disebut "hasil siswa". Setelah itu, guru harus membuat kurikulum untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penilaian dibandingkan dengan hasil yang diharapkan, dan penilai membuat rekomendasi tentang cara mencapai tujuan efektivitas pembelajaran. Tyler mungkin paling terkenal karena studi evaluasinya yang disebut "Studi 8 tahun", yang menilai seberapa efektif program pendidikan nasional. Meskipun ia tidak menggunakan kelompok eksperimental dan kontrol, ia mengatakan bahwa pembentukan tujuan yang jelas dan pengukuran hasil yang ketat adalah bagian dari proses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun