Mohon tunggu...
M Alfarizzi Nur
M Alfarizzi Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Paralegal Posbakumadin Lampung

Paralegal yang senang bertutur melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pohon Kehidupan (Chapter 2)

6 November 2024   09:00 Diperbarui: 6 November 2024   09:08 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ayah dan anak yang baru lahir (sumber: ebiri.blogspot.com)

Hari itu adalah hari yang sibuk, Anwar harus menjalani sidang yang panjang. Sejak pagi hari buta dirinya telah keluar dari rumah tanpa mengucapkan kata selamat tinggal kepada Raffa yang masih tertidur di ranjang yang empuk. Berbekal sarapan pagi yang terdiri dari nasi goreng dan buah-buahan, Anwar terpaksa makan dan minum di antara padatnya hilir mudik kendaraan bermotor di Jakarta. Setiap sudut jalanan tidak ada yang kosong, semuanya penuh akan pekerja yang sibuk menjalankan rutinitas hariannya itu.

Anwar pada hari itu diagendakan untuk sidangg di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Bagi para lawyer sidang di Jakarta merupakan sesuatu yang spesial bagi karir mereka, sebab banyak orang yang memandang kalau perkara yang disidangkan di Jakarta merupakan perkara yang tidak hanya memakan biaya yang cukup tinggi, tetapi perkara dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Kemampuan menjadi tuntutan yang harus ditunjukan oleh tiap pengacara yang bersidang di Jakarta.

Ruang tunggu sidang telah ramai oleh para pencari keadilan, tetapi Anwar merasa gelisah dia sedang menunggu salah seorang saksi yang memiliki peranan penting untuk membuat terang dalam suatu perkara. Anwar terlihat cemas akan hal itu, sekali dia melihat pintu utama pengadilan untuk memastikan apakah saksinya telah berada di pengadilan.

Tidak lama kemudian, Jaksa datang bersama dengan rekannya menyapa Anwar yang sibuk memperhatikan lingkungan sekitar.

"Hai War, apa kabar ?" tanya Rina

Anwar menoleh dan menyadari kalau musuhnya di persidangan itu telah datang, "Hai, sudah dari tadi ?"

"Barusan, setelah dirimu memarkir mobil tadi"

"Oh.. , bawa tim sekarang ?" tanya  Anwar dengan memandang beberapa Jaksa yang lebih muda di belakangnya

"Mereka ini masih calon Jaksa ? cuma sebagai senior tidak enak toh kalau tidak memberikan pengalaman kepada mereka sebelum di lantik nanti. Hehehe..."

"Jangan terbuai dengan ucapan manis dia adik-adik. Nanti kalian malah diperbudak..." guyon Anwar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun