Tujuan lain dari penetapan harga adalah mempertahankan basis pelanggan yang loyal. Perusahaan mungkin menetapkan harga yang kompetitif dan adil untuk menjaga konsumen tetap setia dan menghindari mereka beralih ke pesaing. Strategi ini juga mencakup penawaran harga khusus atau diskon bagi pelanggan tetap.
- Menghambat Masuknya Pesaing (Discourage New Entrants)
Beberapa perusahaan menetapkan harga rendah sebagai strategi untuk menghambat masuknya pesaing baru ke pasar. Harga rendah bisa membuat pasar kurang menarik bagi pendatang baru, karena margin keuntungan yang lebih kecil. Strategi ini bertujuan untuk melindungi pangsa pasar yang sudah ada.
- Penentuan Harga Berdasarkan Peraturan Pemerintah (Government Regulation Compliance)
Penetapan harga kadang-kadang harus disesuaikan dengan regulasi pemerintah, seperti kontrol harga, pajak, atau batasan harga tertentu. Tujuan dari penetapan harga ini adalah untuk tetap mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.
- Pemulihan Biaya (Cost Recovery)
Beberapa perusahaan mungkin memiliki tujuan untuk menetapkan harga yang memungkinkan mereka untuk menutupi biaya produksi atau biaya pengembangan produk. Ini sering terjadi pada proyek besar atau industri yang padat modal, di mana penetapan harga yang tinggi dibutuhkan untuk memulihkan investasi awal.
- Menghindari Perang Harga (Avoid Price Wars)
Dalam pasar yang kompetitif, salah satu tujuan dari penetapan harga adalah menghindari perang harga yang dapat merusak keuntungan semua pihak. Perusahaan akan menetapkan harga yang seimbang dan tidak terlalu agresif untuk menjaga stabilitas pasar dan menghindari pemotongan harga yang berlebihan dari pesaing.
1. Pengertian Pelayanan Prima
Pelayanan prima memiliki berbagai definisi menurut para ahli, namun secara umum mengacu pada kemampuan organisasi dalam memberikan layanan yang sesuai dengan ekspektasi konsumen dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Zeithaml et al (2020) mendefinisikan pelayanan prima sebagai kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan sesuai dengan ekspektasi konsumen, menekankan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Tjiptono (2020) menambahkan bahwa pelayanan prima merupakan pendekatan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dalam setiap aktivitas organisasi, dengan memberikan pengalaman layanan yang melebihi ekspektasi. Sementara itu, Grönroos (2020) menjelaskan bahwa pelayanan prima adalah kombinasi dari kehandalan, daya tanggap, empati, dan jaminan dalam memberikan layanan, serta pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Kotler dan Keller (2020) menyatakan bahwa pelayanan prima berfokus pada nilai yang diciptakan untuk pelanggan, dan menekankan pentingnya pelayanan dalam membangun relasi jangka panjang dan kepercayaan dengan pelanggan. Terakhir, Grönroos dan Ojasalo (2020) menegaskan bahwa pelayanan prima berkaitan dengan keberhasilan organisasi dalam memenuhi harapan pelanggan, dan menggarisbawahi bahwa keunggulan dalam pelayanan tidak hanya diukur dari produk yang ditawarkan, tetapi juga dari kualitas interaksi penyedia layanan dengan pelanggan.
Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pelayanan prima tidak hanya memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang berkesan dan membangun hubungan jangka panjang, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi.