Mohon tunggu...
Fariz Naufal Ibrahim
Fariz Naufal Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Digital Bandung

Selamat datang di blog ini! Saya adalah seorang peneliti dan penulis yang memiliki minat besar pada pemasaran, manajemen harga, serta kepuasan pelanggan. Dengan latar belakang di bidang manajemen dan pemasaran strategis, saya berfokus pada analisis mendalam tentang bagaimana harga, pelayanan, dan media sosial memengaruhi keputusan pembelian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Harga dan Pelayanan Prima dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

5 Desember 2024   10:15 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Mumuh Mulyana (2019) mengemukakan bahwa metode penetapan harga yang mempertimbangkan aspek strategis dan taktis dari bisnis. Berikut ini adalah beberapa metode penetapan harga menurut Nagle:

A. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Based Pricing)

Dalam metode ini, harga ditetapkan berdasarkan biaya produksi ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan. Ada dua jenis utama:

  • Markup Pricing: Harga dihitung dengan menambahkan markup atau margin keuntungan tertentu ke biaya produksi. Misalnya, jika biaya produksi suatu barang adalah $10 dan perusahaan menetapkan margin 20%, harga jualnya adalah $12.
  • Cost-Plus Pricing: Metode ini juga menghitung harga dengan menambahkan sejumlah keuntungan di atas biaya produksi, tetapi lebih menekankan pada biaya variabel dan biaya tetap yang harus ditutupi oleh harga yang ditetapkan.

B. Penetapan Harga Berbasis Nilai (Value-Based Pricing)

Metode ini berfokus pada nilai yang dirasakan oleh pelanggan, bukan hanya biaya. Dalam value-based pricing, harga ditetapkan berdasarkan persepsi pelanggan terhadap nilai produk, bukan biaya produksinya. Ini lebih umum digunakan untuk produk-produk premium atau unik, di mana manfaat yang dirasakan lebih penting daripada harga.

C. Penetapan Harga Berdasarkan Kompetisi (Competition-Based Pricing)

Dalam metode ini, harga ditetapkan berdasarkan harga yang dikenakan oleh pesaing. Ada tiga strategi utama dalam competition-based pricing:

  • Going Rate Pricing: Perusahaan menetapkan harga yang sama atau mendekati harga rata-rata pesaing di pasar.
  • Penetapan Harga di Atas Pasar (Above-Market Pricing): Perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi daripada pesaing untuk menunjukkan produk yang berkualitas lebih tinggi atau eksklusif.
  • Penetapan Harga di Bawah Pasar (Below-Market Pricing): Harga ditetapkan lebih rendah daripada pesaing untuk menarik lebih banyak konsumen yang sensitif terhadap harga.

D. Penetapan Harga Berbasis Permintaan (Demand-Based Pricing)

Metode ini mempertimbangkan elastisitas permintaan dalam menentukan harga. Jika permintaan elastis, maka harga yang lebih rendah dapat meningkatkan volume penjualan secara signifikan. Namun, jika permintaan tidak elastis, perusahaan dapat menetapkan harga lebih tinggi karena konsumen tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga.

E. Penetapan Harga Psikologis (Psychological Pricing)

Penetapan harga psikologis memanfaatkan persepsi pelanggan terhadap harga. Misalnya, harga yang diakhiri dengan angka 9 (seperti $9.99) sering kali dianggap lebih rendah secara psikologis daripada $10, meskipun perbedaannya hanya satu sen. Nagle menunjukkan bahwa persepsi harga memiliki pengaruh besar pada keputusan pembelian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun