Aku yang melihat diriku sedang menggendong anak yang sedang menangis, tak tahu dia mau minta apa.
“Sudah, sudahlah Nak, jangan nangis. Cup, cup, cup, sudah nak.” ujar diriku seraya menghentikan si bayi lucu yang gemesin dan juga anakku.
“Ya sudah mas, biar saya saja yang urusuin si dedek.”
“Iya say.”
Setelah si bayi sudah ada di tangan si kakak cantik alias istriku, si kakak ganteng kembali tanya padaku soal barang-barangnya yang sama denganku. Dan di situ juga, aku sudah siap untuk memberikan jawaban.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!