Aku bermaksud memanggilnya untuk mengklarifikasi bahwa aku bukan Budi Alazon. Aku memang orang dibalik topeng itu, tapi Budi Alazon memiliki masa lalunya sendiri. Seseorang pernah berkata bahwa fiksi harus masuk akal, sementara kenyataan tidak. Jadi, kuhidupkan Budi Alazon dalam dunia nyata. Aku membayar anggota band lain untuk mau bercerita tentang bagaimana cara Budi Alazon mati sesuai dengan cerita rancanganku.
Dari kutipan diatas menggambarkan bahwa Gaspar adalah pembual handal.
F. Tokoh yang emosional
"Kaulah yang membunuhnya. Kau paksa dia menikahi mitra bisnismu, padahal umurnya baru dua belas tahun. Dua belas tahun! Dia bahkan belum mendapat menstruasi pertamanya. Sialan. Seharusnya kau kukunci dalam satu ruangan bersama Adolf Hitler dan Soeharto supaya kau terus mendengar ocehan narsis mereka seumur hidup"
- Tokoh Afif/Agnes
Tokoh Afif/Agnes digambarkan dalam cerita sebagai tokoh yang datar sebab dari awal sampai akhir cerita memiliki karakter tetap.Â
A. Tokoh yang mudah menilai orang lain
"Kau boleh berkata seperti itu, tapi kau tidak akan punya nyali yang cukup untuk melakukannya. Kau pecundang. Gaya bicaramu menyiratkan level ketakutanmu. Sekali dengar aku sudah tau."
"Dan duduk dibelakangmu, mendengar semua ocehanmu, membuatku semakin yakin kau pecundang yang banyak bicara."
"Oh, kau bohong. Tentu kau bohong. Kalau kau tahu sejak awal aku seorang pecundang, kau tak akan tertarik dengan ajakanku." Ucap Gaspar.
"Justru karena aku tahu makannya aku tertarik. Aku ingin tahu 'Hal-Hal yang memacu adrenalin' versi pecundang."
Jadi Afif adalah tokoh yang arogan karena ia dengan mudahnya menilai orang lain yang baru saja ia kenal.