Mohon tunggu...
Faqih Adzkia
Faqih Adzkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasasiwa

saya muhamad faqih adzkia nama panghgilan saya faqih saya anak ke 3 dari 4 saudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Remedial dan Pengayaan

21 Juni 2024   23:08 Diperbarui: 21 Juni 2024   23:08 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Pertama, agama menyuruh manusia berfikir, menggunakan alat pikiran dan segenap potensi lainnya yang dimiliki sebagaimana tercermin pada ayat-ayat al- Qur'an yang menggunakan istilah tatafakkarun, tatadabbarun, tatazakkarun, ta'akkul, tafaquuh, intidzar, iqra, tafahhum, tabassarun dan seterusnya. Istilah- istilah mengacu kepada keharusan berfikir, merenungkan sesuatu yang tersirat, mengingat ciptaan Allah, memeras akal pikiran, memahami agama, mengobservasi dan menemukan. Perintah-perintah agama yang demikian dapat dijumpai prakteknya dalam ilmu pengetahuan. Dengan kata lain kerja ilmu pengetahuan adalah perintah agama.

 

        Kedua, di dalam wahyu terdapat perintah Allah untuk melaksanakan ibdah, mengolah alam dalam rangka pelaksanaan fungsi sebagai khalifah di muka bumi, memcahkan berbagai masalah dalam kehidupan lain sebagainya. Untuk dapat melaksanakan semua perintah agama ini jelas membutuhkan agama. Dengan kata lain perintah mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam terintegrasi dengan perintah melaksanakan ibadah dan lainya. Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya sebagaimana dikutip oleh Ibn Ruslan dalam kitab al-Zubad mengatakan fakullu man bi ghairi ilmu ya'malu a'maluhu mardudatun la tuqbalu (setiap orang yang melakukan perbuatan tanpa didukung oleh ilmu pengetahuan, maka ibadahnya itu tidak akan diterima Tuhan).

 

        Ketiga, agama berisikan ajaran-ajaran tentang bersyukur dan ibadah kepada Allah, berbuat salih dan hal-hal yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan manusia. Agama juga menjelaskan bagaimana seharusnya berusaha dan berbuat yang baik di dunia ini? Untuk apa hidup ini? Dan kemana seharusnya aktifitas kita dipertanggungjawabkan? Ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab semua pertanyaan ini. Semua pertanyaan ini hanya dijawab oleh agama.

 

        Di satu pihak ilmu pengetahuan dan teknologi melalui teori yang dirumuskannya telah menawarkan berbagai kemudahan-kemudahan bagi manusia, seperti kemudahan dalam berkomunikasi, kemudahan mendapatkan makanan, minuman, pakaian, kendaraan, dan berbagai kenikmatan lainnya. Namun ilmu pengetahuan dan teknologi yang menawarkan berbagai kemudahan tersebut tidak tahu tujuan apa yang harus dicapai dengan dengan semua itu. Dengan kata lain ilmu pengetahuan telah menghasilkan kemajuan untuk mencapai percepatan sampai pada tujuan. Namun ilmu pengetahuan itu tidak tahu tujuan apa yang harus dicapai semua itu. Agamalah yang memberikan landasan dana rah bagi penggunaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Untuk ini tepat sekali ungkapan Albert Enstein yang mengingatkan bahwa ilmu pengetauan tanpa agama adalah buta (science without religion is blame).

 

        Keempat, agama berfungsi membenarkan, melengkapi dan mengoreksi terhadap berbagai temuan dalam bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa jadi sampai kepada kebenaran yang sesuai dengan yang dinyatakan dalam agama. Terhadap keadaan yang demikian agama membenarnya. Dalam keadaan demikian agama berfungsi sebagai pengait (konformator). Ilmu pengetahuan yang berbasiskan pada akal misalnya mengatakan bahwa mencuri itu tidak baik karena merugikan orang lain, dan agamapun membenarkannya. Ilmu pengetahuan terkadang tidak mengetahui semuanya, karena memiliki keterbatasan. Dalam keadaan demikian, agama datang menyempurnakannya. Ilmu pengetahuan misalnya tidak tahu bahwa setelah mati ada kehidupan di akhirat, ataualam yang tadinya sangat ditakuti mereka secara berangsur-angsur tidaklagi menakutkan.

 

        Konsep ketuhanan mereka pun bergeser. Ada yangmengatakan bahwa agama tidak lebih dari objek pelarian manusia yang gagal menghadapi sertamengatasi problema kehidupanya atau merupakanhasil tahap perkembangan yang terbelakang dari suatu masyarakat atau juga sekedar obsesi manusia tatkala mereka berusia kanak-kanak. Mengapademikian? Sebab, sebagai contoh, dengan kemajuan sains dan teknologidapat diketahui bahwa gempa terjadi karena adanya pergeseran ataupatahan kulit bumi, bukan karena Allah murka, sehingga manusia tidak perlu takut lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun