Mohon tunggu...
muhamad faqih adzkia
muhamad faqih adzkia Mohon Tunggu... Foto/Videografer - mahasiswa

nama saya muhamad faqih adzkia bisa di panggil faqih, saya anak ke 3 dari 4 bersaudara, terimkasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi dalam Pembentukan Jiwa Agama Remaja

31 Januari 2024   09:40 Diperbarui: 31 Januari 2024   09:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ciri dan sifat agama pada orang yang sehat jiwa pada umumnya menampilkan sikap: 

  • Optimis dan gembira
  •  
    • Ekstrovert dan tak mendalam
  •  
    • Menyenangi ajaran ketauhidan yang liberal.[10]
  •  
  •                Psikologi agama merupakan salah satu bidang studi utama, khususnya bagi para psikolog yang mempelajari peranan agama dalam kehidupan manusia.
  •  
  •                Bukti empiris menunjukkan bagaimana agama berfungsi sebagai bagian dari kehidupan pribadi manusia yang erat kaitannya dengan gangguan psikologis.[11] Agama sama sekali bukan produk keberadaan manusia; Sikap negatif umat manusia terhadap agama sebagian besar disebabkan oleh beberapa faktor baik yang muncul baik dari faktor pribadi maupun lingkungan. Rasanya sulit untuk makan atau bahkan menyebutkan dorongan-dorongan dan perasaan keagamaan. Manusia memiliki rasa haus yang tidak dapat diatasi sehingga terus-menerus membutuhkan makanan untuk memuaskan rasa haus yang lebih hebat. Ini adalah bagian dari faktor internal manusia yang dikenal sebagai "diri" atau "hati nurani" (kesadaran manusia).
  •  
  •                Hubungan antara iman dan jiwa berkaitan dengan hubungan antara agama dan jiwa sebagai sarana perlindungan dan kesejahteraan, yang ditunjukkan dalam skapulir dan penyerahannya Perspektif seseorang terhadap suatu permasalahan yang sangat penting. Perpaduan kedua amalan ini akan membuat seseorang semakin optimis dan mengarah pada pemikiran positif tentang Tuhan. Sikap-sikap tersebut di atas merupakan bagian dari kebutuhan manusia sebagai sumber pangan yang sehat. Dalam keadaan manusia seperti yang ada sekarang, sesuai dengan keadaan alamiahnya, sehat dan bahagia.[12]
  •  
    •                Dalam bidang kesehatan jiwa, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena agama dapat membatasi atau menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan, atau dengan kata lain agama mempunyai hari preventif terhadap gangguan kejiwaan. Agama juga dapat membantu dalam proses menghilangkan gangguan kejiwaan, atau agama dengan wujud yang tegas dan final.
  •  
  •                Secara serius, peran agama dalam meningkatkan kesehatan para janda biasanya dikaitkan dengan mereka yang sakit karena kecewa, gelisah, cemas, dan lain-lain. Pengalaman-pengalaman yang disebutkan di atas sering kali menimbulkan gejala kejiwaan yang lebih parah; Hal ini dapat diatasi apabila individu mempunyai berbagai keterampilan dan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.[13]
  •  
    • Pentingnya mendapat pengertian dan perhatian orang dewasa, terutama orang tua dan guru, adalah usia remaja. Usia remaja ini penuh dengan berbagai permasalahan dan masalah-masalah yang, jika tidak terselesaikan selama mereka, akan menyebabkan mereka memasuki usia dewasa dengan berbagai kesukaran dan kegoncangan, yang mungkin saja tidak akan terselesaikan.
  •  

                   Berbagai kasus kejiwaan yang sering datang terhadap remaja salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sosial- ekonomi, lingkungan agama dan adat. 

    Di antara suasana keluarga, keluarga yang hidup jauh dari agama tidak mungkin memberikan pelatihan jiwa agama pada anak-anaknya, karena keyakinan akan beragamnya keluarga yang hidup jauh dari agama. Dalam bidang studi agama, masyarakat pada umumnya sangat peka terhadap kenyataan bahwa agama pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengasuhan anak, berinteraksi dengan semua kerabat yang diterima anak melalui kesulitan sejak masa kanak-kanak. Jika agama ini hanya dipelajari kemudian melalui pendidikan biasa, maka akan diakui namun tidak benar-benar dipahami dalam kehidupan sehari-hari. 

    Lingkungan sosial-ekonomi masa remaja merupakan puncak dari segala kekuatan dan perhatian terhadap masalah sosial ekonomi yang sangat besar. 

                          Dalam masyarakat yang keadaan dalam sosial ekonominya menunjukkan banyak kepincangan akan sering timbul tindakan-tindakan remaja yang kadang- kadang menyimpang dari nilai moral, bahkan tidak jarang terjadi peledakan perasaan yang tertekan dalam bentuk serangan yang biasanya ditujukan kepada orang-orang yang mereka sangka, bertanggung jawab dalam hal tersebut. Dengan demikian dapat dilihat bahwa perhatian remaja terhadap masyarakat lingkungannya sangat besar, dan pengaruh sosial ekonomi juga sangat mempengaruhi keadaan jiwanya dan menentukan pula sikap dan tindakannya dalam hidup jiwa muda yang penuh harapan dan kecemasan, menimbulkan kegoncangan-kegoncangan ekonomi yang kadang sukar mengatasinya. 

    Lingkungan agama dan adat secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: kehidupan masyarakat yang lebih menganut agama dan adat dibandingkan dengan yang tidak menganut agama dan adat pada umumnya lebih bahagia. Kemalangan ini mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan mereka menerima perubahan eksternal yang terjadi, yang bertentangan dengan agama atau kepercayaan mereka. 

         Oleh karena itu, perempuan yang tinggal di komunitas yang beragam, secara umum, akan lebih puas dibandingkan mereka yang tinggal di komunitas yang terus berubah. Dalam masyarakat yang beragam ini, nilai-nilai ditetapkan secara kaku dan sulit diubah. Hasilnya, remaja akan menemukan nilai-nilai yang pasti dan diterapkan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bentuk contoh yang akan diteladaninya selain itu tidak sukar pula untuk menekankan perhatian masyarakat terhadap sikap, tindakan, dan kelakuannya. 

         Remaja mengunggu, bahwa apa yang mempunyai pelanggaran terhadap ketentuan agama, di samping itu akan dihukum oleh Tuhan juga akan dikutuki oleh masyarakat, karena perbuatan dosa tersebut. Mendorong perempuan untuk secara aktif menciptakan komunitas yang kohesif, teguh dalam upayanya, dan jangan biarkan tindakan Anda disalah artikan dilakukan oleh orang-orang yang memahami dan menghormatinya melalui berbagai bentuk kerjasama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa agama dan cara hidup suatu masyarakat sangat mempengaruhi sikap dan tindakan serta pernikahan kembali dalam masyarakat tersebut.[14] 

         Pada masa remaja, penting untuk memperhatikan dan belajar dari orang yang lebih tua, terutama guru dan siswa. Pada masa ini, mereka lebih banyak direpotkan oleh permasalahan dan permasalahan pendidikan agama yang sudah ada sejak masa kanak-kanak, sehingga mengakibatkan keyakinan agama orang lanjut usia menjadi semakin kaku dan tidak memuaskan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat membantu remaja menghadapi kesukaran, kekecewaan, dan kegoncangan yang muncul di tahun-tahun awal mereka. 

         Dari sudut pandang psikologis, pendidikan agama merupakan sarana yang sangat ampuh bagi generasi muda. Pada jiwa remaja, agama yang ditanam dan ditanam secara wajar akan digunakan untuk mengendalikan dorongan-dorongan yang kurang baik serta membantu sangat ampuh untuk remaja. Remaja agama yang ditanam dan tumbuh secara wajar akan diutilisasi untuk mengendalisasi dorongan-dorongan yang kurang baik, serta membantu dalam menghadapi berbagai problemi kehidupan. Dengan hidup dan segarnya keyakinan agama dalam diri remaja, akhlaknya akan segera baik, karena kontrolnya datang dari dalam bukan dari luar. Di sisi lain, agama memberi ketenangan bagi jiwa, sehingga tidak akan mudah goncang, meski banyak kesukaran yang ditujukan padanya, ia dapat berdo'a, mengeluh dan bersidang langsung dengan Tuhan. 

    Solusi kejiwaan dan ketentraman batin banyak ditemukan dalam pendidikan Islam. Pengobatan ini sulit untuk ditelan jika diberikan dengan cara yang tidak konsisten 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun