Ciri dan sifat agama pada orang yang sehat jiwa pada umumnya menampilkan sikap:Â
- Optimis dan gembira
- Ekstrovert dan tak mendalam
- Menyenangi ajaran ketauhidan yang liberal.[10]
- Â Â Â Â Â Â Â Â Dalam bidang kesehatan jiwa, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena agama dapat membatasi atau menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan, atau dengan kata lain agama mempunyai hari preventif terhadap gangguan kejiwaan. Agama juga dapat membantu dalam proses menghilangkan gangguan kejiwaan, atau agama dengan wujud yang tegas dan final.
- Pentingnya mendapat pengertian dan perhatian orang dewasa, terutama orang tua dan guru, adalah usia remaja. Usia remaja ini penuh dengan berbagai permasalahan dan masalah-masalah yang, jika tidak terselesaikan selama mereka, akan menyebabkan mereka memasuki usia dewasa dengan berbagai kesukaran dan kegoncangan, yang mungkin saja tidak akan terselesaikan.
        Berbagai kasus kejiwaan yang sering datang terhadap remaja salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sosial- ekonomi, lingkungan agama dan adat.Â
Di antara suasana keluarga, keluarga yang hidup jauh dari agama tidak mungkin memberikan pelatihan jiwa agama pada anak-anaknya, karena keyakinan akan beragamnya keluarga yang hidup jauh dari agama. Dalam bidang studi agama, masyarakat pada umumnya sangat peka terhadap kenyataan bahwa agama pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengasuhan anak, berinteraksi dengan semua kerabat yang diterima anak melalui kesulitan sejak masa kanak-kanak. Jika agama ini hanya dipelajari kemudian melalui pendidikan biasa, maka akan diakui namun tidak benar-benar dipahami dalam kehidupan sehari-hari.Â
Lingkungan sosial-ekonomi masa remaja merupakan puncak dari segala kekuatan dan perhatian terhadap masalah sosial ekonomi yang sangat besar.Â
           Dalam masyarakat yang keadaan dalam sosial ekonominya menunjukkan banyak kepincangan akan sering timbul tindakan-tindakan remaja yang kadang- kadang menyimpang dari nilai moral, bahkan tidak jarang terjadi peledakan perasaan yang tertekan dalam bentuk serangan yang biasanya ditujukan kepada orang-orang yang mereka sangka, bertanggung jawab dalam hal tersebut. Dengan demikian dapat dilihat bahwa perhatian remaja terhadap masyarakat lingkungannya sangat besar, dan pengaruh sosial ekonomi juga sangat mempengaruhi keadaan jiwanya dan menentukan pula sikap dan tindakannya dalam hidup jiwa muda yang penuh harapan dan kecemasan, menimbulkan kegoncangan-kegoncangan ekonomi yang kadang sukar mengatasinya.Â
Lingkungan agama dan adat secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: kehidupan masyarakat yang lebih menganut agama dan adat dibandingkan dengan yang tidak menganut agama dan adat pada umumnya lebih bahagia. Kemalangan ini mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan mereka menerima perubahan eksternal yang terjadi, yang bertentangan dengan agama atau kepercayaan mereka.Â
   Oleh karena itu, perempuan yang tinggal di komunitas yang beragam, secara umum, akan lebih puas dibandingkan mereka yang tinggal di komunitas yang terus berubah. Dalam masyarakat yang beragam ini, nilai-nilai ditetapkan secara kaku dan sulit diubah. Hasilnya, remaja akan menemukan nilai-nilai yang pasti dan diterapkan oleh semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bentuk contoh yang akan diteladaninya selain itu tidak sukar pula untuk menekankan perhatian masyarakat terhadap sikap, tindakan, dan kelakuannya.Â
   Remaja mengunggu, bahwa apa yang mempunyai pelanggaran terhadap ketentuan agama, di samping itu akan dihukum oleh Tuhan juga akan dikutuki oleh masyarakat, karena perbuatan dosa tersebut. Mendorong perempuan untuk secara aktif menciptakan komunitas yang kohesif, teguh dalam upayanya, dan jangan biarkan tindakan Anda disalah artikan dilakukan oleh orang-orang yang memahami dan menghormatinya melalui berbagai bentuk kerjasama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa agama dan cara hidup suatu masyarakat sangat mempengaruhi sikap dan tindakan serta pernikahan kembali dalam masyarakat tersebut.[14]Â
   Pada masa remaja, penting untuk memperhatikan dan belajar dari orang yang lebih tua, terutama guru dan siswa. Pada masa ini, mereka lebih banyak direpotkan oleh permasalahan dan permasalahan pendidikan agama yang sudah ada sejak masa kanak-kanak, sehingga mengakibatkan keyakinan agama orang lanjut usia menjadi semakin kaku dan tidak memuaskan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat membantu remaja menghadapi kesukaran, kekecewaan, dan kegoncangan yang muncul di tahun-tahun awal mereka.Â
   Dari sudut pandang psikologis, pendidikan agama merupakan sarana yang sangat ampuh bagi generasi muda. Pada jiwa remaja, agama yang ditanam dan ditanam secara wajar akan digunakan untuk mengendalikan dorongan-dorongan yang kurang baik serta membantu sangat ampuh untuk remaja. Remaja agama yang ditanam dan tumbuh secara wajar akan diutilisasi untuk mengendalisasi dorongan-dorongan yang kurang baik, serta membantu dalam menghadapi berbagai problemi kehidupan. Dengan hidup dan segarnya keyakinan agama dalam diri remaja, akhlaknya akan segera baik, karena kontrolnya datang dari dalam bukan dari luar. Di sisi lain, agama memberi ketenangan bagi jiwa, sehingga tidak akan mudah goncang, meski banyak kesukaran yang ditujukan padanya, ia dapat berdo'a, mengeluh dan bersidang langsung dengan Tuhan.Â
Solusi kejiwaan dan ketentraman batin banyak ditemukan dalam pendidikan Islam. Pengobatan ini sulit untuk ditelan jika diberikan dengan cara yang tidak konsistenÂ