Meskipun Diet Mediterania aman, seimbang, memiliki manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, namun bagi mereka dengan kondisi kesehatan tertentu memerlukan penyesuaian atau konsultasi dokter sebelum memulai
Saya sangat menggilai Diet Mediterania. Bukan tanpa alasan, sebab mengunyah kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan segar sebagai komponen penting dalam diet ini adalah kesukaan saya.Â
Tapi tahu tidak, bahwa selain menyalurkan hobi, ternyata diet ini memiliki manfaat lho! Apa saja manfaatnya? Simak tulisan ini sampai habis.
Diet Mediterania berasal dari wilayah Mediterania, mencakup negara-negara seperti Yunani, Italia, Spanyol, dan Turki. Diet ini terinspirasi dari pola makan tradisional penduduk di wilayah tersebut pada tahun 1960-an.
Pola makan ini pertama kali dipelajari oleh ilmuwan Amerika, Ancel Keys, yang memimpin studi "Seven Countries Study" (1960-1980).Â
Keys menemukan bahwa penduduk Yunani, terutama di pulau Kreta, memiliki tingkat kematian akibat penyakit jantung yang sangat rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi diet Mediterania:
1. Pola makan tradisional.
2. Ketersediaan makanan lokal.
3. Pengaruh budaya dan sosial.
4. Aktivitas fisik.
Diet Mediterania telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan modern, tetapi prinsip-prinsip dasarnya tetap sama: menekankan makanan alami, mengurangi konsumsi gula dan lemak jenuh, serta meningkatkan aktivitas fisik.
Manfaat untuk KesehatanÂ
Selain meningkatkan kesehatan jantung, diet Mediterania dapat mengurangi risiko penyakit diabetes, membantu penurunan berat badan, meningkatkan energi, juga mengurangi peradangan.
Jadi, bagi Anda yang tertarik menjalani diet ini, saya sarankan untuk mengonsumsi kacang-kacangan (almond, kacang tanah), biji-bijian (gandum, quinoa), buah-buahan (anggur, jeruk), sayuran (bayam, brokoli), ikan (tuna, salmon), minyak zaitun, dan yogurt.
Tapi untuk tetap aman selama menjalani diet, jangan lupa untuk mengonsumsi cukup air, batasi gula dan garam, makan secara teratur, lakukan olahraga ringan, dan istirahat yang cukup.
1. Meningkatkan kesehatan jantung.
2. Mengurangi risiko penyakit diabetes.
3. Membantu mengatur hormon.
4. Meningkatkan energi dan stamina.
Manfaat untuk KecantikanÂ
Pingin tetap cantik dan awet muda? Diet Mediterania memiliki berbagai manfaat untuk kecantikan, antara lain:
Manfaat Kulit
1. Mengurangi peradangan kulit.
2. Meningkatkan elastisitas kulit.
3. Mengurangi kerutan dan garis-garis halus.
4. Membuat kulit terlihat lebih cerah dan sehat.
Manfaat Rambut
1. Meningkatkan pertumbuhan rambut.
2. Mengurangi kerontokan rambut.
3. Membuat rambut terlihat lebih sehat dan berkilau.
Manfaat Tubuh
1. Membantu menurunkan berat badan.
2. Mengurangi selulit.
3. Meningkatkan tonus otot.
4. Membuat tubuh terlihat lebih ramping dan sehat.
Kandungan apa saja sehingga bisa mempengaruhi kecantikan?
1. Buah-buahan (antosianin, vitamin C).
2. Sayuran (beta-karoten, vitamin A).
3. Kacang-kacangan (vitamin E, magnesium).
4. Ikan (omega-3).
5. Minyak zaitun (antioksidan).
6. Yogurt (probiotik).
Tetapi selain diet, anda juga harus minum air yang cukup, tidur yang nyenyak, olahraga teratur, kengelola stres, dan hindari sinar UV berlebihan.
Dengan mengikuti diet Mediterania dan gaya hidup sehat, Anda dapat meningkatkan kecantikan dari dalam dan luar
Meskipun Diet Mediterania keren, aman dan seimbang, namun beberapa efek negatif yang mungkin terjadi:
Efek Negatif Umum
1. Keterbatasan vitamin B12: Diet Mediterania rendah produk hewani, sehingga memerlukan suplemen vitamin B12.
2. Keterbatasan zat besi: Konsumsi zat besi dari sumber non-hewani lebih rendah dibandingkan dengan sumber hewani.
3. Alergi atau intoleransi: Beberapa orang mungkin alergi atau intoleran terhadap makanan tertentu seperti kacang-kacangan atau ikan.
4. Perubahan pencernaan: Perubahan pola makan dapat menyebabkan sembelit, diare atau gas.
Efek Negatif pada Kelompok Tertentu
1. Ibu hamil dan menyusui: Keterbatasan vitamin dan mineral tertentu.
2. Penderita diabetes: Perlu penyesuaian konsumsi karbohidrat.
3. Penderita penyakit ginjal: Perlu membatasi konsumsi kalium dan fosfor.
4. Vegetarian dan vegan: Perlu memperhatikan ketersediaan vitamin B12 dan zat besi.
Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara untuk menghindari efek negatif, yaitu:
1. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
2. Pastikan konsumsi makanan seimbang.
3. Minum suplemen jika diperlukan.
4. Pantau kesehatan dan penampilan tubuh.
Mereka yang Dilarang Diet Mediterania
Beberapa penderita penyakit tertentu disarankan untuk berhati-hati saat melakukan Diet Mediterania. Sebab dikhawatirkan berdampak negatif terhadap kondisi kesehatan.
Walau aman untuk sebagian besar orang, namun beberapa kondisi kesehatan memerlukan penyesuaian atau konsultasi dokter sebelum memulai:
1. Penyakit ginjal: Batasi konsumsi kalium dan fosfor.
2. Penyakit hati: Batasi konsumsi lemak dan alkohol.
3. Penyakit diabetes: Atur konsumsi karbohidrat dan gula.
4. Penyakit jantung: Konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan konsumsi lemak.
5. Kanker: Konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan konsumsi nutrisi.
6. Penyakit celiac: Hindari konsumsi gluten.
7. Alergi makanan: Hindari makanan yang menyebabkan alergi.
8. Penyakit tiroid: Atur konsumsi yodium.
Kondisi Kesehatan yang Tidak Boleh Melakukan Diet Mediterania:
1. Penyakit malabsorpsi (misalnya, penyakit Crohn).
2. Kekurangan vitamin B12 parah.
3. Anemia: Konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan konsumsi zat besi.
4. Penyakit makanan: Misalnya, bulimia atau anoreksia.
5. Kehamilan dengan komplikasi: Konsultasikan dengan dokter untuk menyesuaikan konsumsi nutrisi.
Kelompok yang Memerlukan Konsultasi Dokter
1. Ibu menyusui.
2. Anak-anak dan remaja.
3. Orang tua.
4. Penderita penyakit kronis.
5. Pengguna obat-obatan tertentu.
Sebelum memulai diet Mediterania, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan keamanan dan kesesuaian dengan kondisi kesehatan Anda.
Sumber:
1. Academy of Nutrition and Dietetics
2. American Heart Association
3. Mayo Clinic
4. National Institutes of Health (NIH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H