Mengubah kurikulum membutuhkan waktu, proses panjang, dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk peraturan resmi pemerintah. Hal ini melibatkan pelatihan guru, revisi materi ajar, dan adaptasi infrastruktur.
Dengan memperkenalkan metode pembelajaran baru, Abdul Mu'ti dapat meningkatkan kualitas implementasi Kurikulum Merdeka tanpa harus menunggu perubahan kurikulum.
2. Apakah Abdul Mu'ti Akan Membuat Kurikulum Baru?
Hingga saat ini, belum ada indikasi bahwa Abdul Mu'ti akan langsung mengganti Kurikulum Merdeka. Sebagai Menteri Pendidikan, ia mungkin:
Mengoptimalkan Kurikulum Merdeka dengan menambahkan elemen mindful, meaningful, dan joyful learning dalam pelaksanaannya.
Menggunakan waktu untuk mengevaluasi efektivitas Kurikulum Merdeka sebelum memutuskan apakah kurikulum baru diperlukan.
Jika Abdul Mu'ti memutuskan untuk mengganti kurikulum, itu biasanya akan dilakukan secara bertahap dan diumumkan jauh sebelum tahun ajaran baru, untuk memberikan waktu persiapan bagi sekolah dan guru.
3. Apakah Ada Kurikulum Baru pada Tahun Ajaran Baru?
Kemungkinan tidak langsung terjadi perubahan besar:
Masa transisi: Jika Abdul Mu'ti berniat membuat kurikulum baru, biasanya akan ada uji coba terlebih dahulu di sekolah-sekolah percontohan (seperti yang terjadi pada Kurikulum Merdeka).
Penerapan bertahap: Kurikulum baru membutuhkan pengembangan, pelatihan guru, dan evaluasi sebelum diterapkan secara nasional.