Penekanan
Proyek, literasi digital, evaluasi berbasis kompetensi
Refleksi mendalam, keterkaitan materi, dan pembelajaran menyenangkan.
Menteri sebelumnya, Nadiem Makarim, lebih menekankan teknologi, fleksibilitas kurikulum, dan evaluasi berbasis kompetensi sebagai metode utama untuk mendukung pembelajaran. Sementara Abdul Mu'ti fokus pada metode pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful, yang lebih menitikberatkan pada aspek kemanusiaan dan kedalaman pemahaman siswa.
Secara prinsip, metode Nadiem Makarim dan metode Abdul Mu'ti memiliki kesamaan dalam tujuan utama: menciptakan proses pembelajaran yang bermakna, relevan, dan menyenangkan bagi siswa. Namun, ada perbedaan dalam pendekatan, penekanan, dan fokus implementasi yang membuatnya terlihat berbeda. Berikut analisisnya:
Kesamaan
Fokus pada Pembelajaran Bermakna:
Keduanya mengutamakan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa (meaningful).
Misalnya, Nadiem melalui project-based learning (pembelajaran berbasis proyek) dan Abdul Mu'ti melalui materi yang dikaitkan dengan pengalaman sehari-hari siswa.
Menciptakan Suasana Menyenangkan (Joyful):
Nadiem mendorong suasana belajar yang fleksibel dan inovatif, termasuk gamifikasi.