Berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah penulis lakukan, film ini merepresentasikan berbagai masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Masalah sosial yang digambarkan dalam film “Untuk Angeline” yakni meliputi kemiskinan, disorganisasi keluarga, pengangguran, dan yang paling menonjol adalah masalah mengenai kekerasan terhadap anak. Berikut ini penjelasan mengenai representasi masalah sosial yang tergambarkan dalam film tersebut.
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri maupun kebutuhan keluarganya sesuai tingkatan kehidupan lingkungan sekitarnya. Sehingga, memunculkan anggapan bahwa apa yang dimilikinya tidaklah dapat mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya.
Permaslahan kemiskinan sangat ditonjolkan dalam film ini. Pengarang film menggambarkan secara jelas kemiskinan yang dialami oleh suatu keluarga yang tinggal di lingkungan masyarakat Bali. Hal ini dapat dibuktikan dengan bukti percakapan atau dialog tokoh dan gambar adegan dalam film sebagai berikut.
Santo : “Harusnya waktu hamil itu kamu jaga Kesehatan, jadi nggak perlu ke rumah sakit. Kalo ke dukun kan kita ngga perlu pusing kaya gini.”
Midah: “Duit tabungan kita”
Santo: “Habis”
Midah: “Harusnya masih ada aku simpan buat keperluan anak kita”
Santo: “Kamu pikir kita nggak punya keperluan lain apa?”
Midah: “Sepeda motor kita jual saja buat nebus rumah sakit”
Santo: “nggak. Itu sepeda motor buat kerja, buat cari uang.”