Kritik sosial muncul dari berbagai masalah-masalah sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat. Kritik sosial ini memiliki tujuan untuk mengecam ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di masyarakat dan juga mengharapkan agar ketimpangan tersebut bisa berkurang atau dihilangkan.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu film yang menggambarkan kisah tentang berbagai masalah sosial dalam masyarakat yakni film “Untuk Angeline” karya sutradara Jito Bayu.
Film tersebut diangkat sebagai kritik sosial terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Permasalahan atau konflik yang terjadi dalam film sangat relevan dengan kehidupan masyarakat.Film ini juga merupakan salah satu film yang diambil dari kisah nyata.
Dalam hal ini, untuk mengkaji lebih dalam mengenai film “Untuk Angeline” maka pendekatan sosiologi sastra dirasa tepat mengungkapkan permasalahan sosial dalam film tersebut, yang mana pendekatan sosiologi sastra merupakan pendekatan ynag melihat karya sastra sebagai cerminan dari kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, film “Untuk Angeline” menarik untuk dikaji lebih dalam, mengenai berbagai masalah sosial dalam masyarakat yang tergambarkan atau diceritakan di dalamnya.
Menurut Soerjono Soekanto, (1990 : 406) masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masayarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan pokok warga sosial tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan sosial. Artinya bahwa masalah sosial dapat merugikan atau membahayakan suatu masyarakat tertentu.
Masalah sosial yang ada di masyarakat tentunya sangat beragam seperti kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, peperangan, disorganisasi keluarga, dan lain sebagainya. Dalam hal ini beberapa masalah sosial tersebut tergambarkan dalam film “Untuk Angeline”
Film “Untuk Angeline” merupakan sebuah film yang menceritakan tentang kisah seorang gadis kecil bernama Angeline. Angeline lahir dari pasangan Samidah dan Santo. Ketika Samidah melahirkan Angeline di rumah sakit, suaminya Santo tidak dapat menebus biaya rumah sakit tersebut.
Hingga akhirnya Santo bertemu dengan sepasang suami istri bernama John dan Terry, Santo memutuskan untuk memberikan bayinya kepada mereka. Dan bayinya tersebut akhirnya diadopsi oleh John dan istrinya yang diberi nama Angeline.
Mereka memiliki perjajian bahwa Santo dan istrinya Midah tidak boleh menjenguk Angeline sebelum Angeline berusia 18 tahun. Angeline akhirnya dirawat oleh John dan istrinya. John begitu menyayangi Angeline, namun sebaliknya, Terry istri dari John begitu membenci Angeline.
Hingga suatu hari John meninggal dunia, Angeline tetap tinggal bersama Terry ibu angkatnya tersebut. Sepeninggalan John, Angeline hidup dengan penuh penderitaan, ia banyak mengalami kekerasan yang dilakukan oleh ibu dan kakak tirinya. Hingga suatu hari Angeline dikabarkan hilang padahal ia telah meninggal karena dianiaya oleh ibu tirinya.