Mohon tunggu...
Fajar Alam
Fajar Alam Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang mau berbagi dalam berbagai hal yang bermanfaat seperti info, hobi, ketrampilan, pengembangan diri, dll. \r\n\r\nAktif dalam kegiatan spiritual di sini: http://meditasihakim.blogdetik.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Preman Kuburan vs Setan Kuburan

16 Juni 2015   13:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:01 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Herman seorang pemuda putus sekolah tingkat SLTP memberanikan diri untuk mengadu nasib di Jakarta. Setelah berkelana ke sana ke mari, akhirnya ia terpaksa bekerja di sebuah pemakaman dengan tugas membersihkan dan menata tumbuh-tumbuhan di pemakaman tsb.

Pada awalnya Herman merasa senang karena ternyata setelah ia berhasil merawat kuburan keluarga kaya di pemakaman tsb, ia bisa mendapatkan upah dengan jumlah lumayan. Sayangnya Herman baru menyadari kalau ternyata kapling-kapling di pemakaman tsb dikuasai oleh preman. Akibatnya anak-anak tanggung yang bekerja di pemakaman tsb harus setor upah yang diterimanya dari keluarga pemilik kuburan.

Singkat kata anak-anak tanggung yang bekerja di pemakaman tsb terpaksa bekerja di bawah preman yang merasa berhak bertindak sebagai bos. Alkisah, preman kuburan yang bertindak sebagai bos Herman bernama Jarot. Hari itu adalah hari pertama di mana Herman harus menyetor upah yang diterimanya kepada Jarot.

“Hoi Herman, berapa duit yang barusan kamu terima dari keluarga almarhum ?”

“Rp.50.000 bang”

“Sini serahkan semuanya kepadaku”

“Kok begitu bang. Uang ini kan hak ku”

“Tidak bisa. Aku yang menguasai kuburan ini. Kamu hanya pekerja. Hayo serahkan uang itu semuanya kepadaku. Nanti kau akan mendapat bagian”

“Ya bang” Herman dengan terpaksa menyerahkan uang itu kepada Bang Jarot.

Bang jarot mengambil uang tsb. Lalu berkata: “Ini bagianmu Rp.10.000. Ingat setiap kali kau menerima duit dari keluarga almarhum, bagianmu paling banyak hanya Rp.10.000”
“Iya bang” Sahut Herman dengan kecewa dan ketakutan

Demikianlah yang terjadi seterusnya. Herman bekerja dengan rajin dan telaten. Semua kuburan yang dikuasai Bang Jarot dia bersihkan dan tanamannya di sekitar kuburan tsb tertata dengan rapih dan indah. Keluarga almarhum semuanya merasa puas dan bersimpati kepada Herman.

Para anggota keluarga almarhum semakin banyak saja yang memberikan uang kepada Herman. Ada yang memberikan Rp.50.000, Rp100.000, dan kadang-kadang Rp.150.000. Akan tetapi semua uang tsb selalu diambil oleh Bang Jarot dan Herman hanya menerima rp.10.000.

***

Malam itu Bang Jarot sedang tertidur dengan nyenyak di rumahnya. Dalam tidurnya Bang Jarot bermimpi didatangi hantu pocong. Bang Jarot ketakutan setengah mati ketika hantu pocong itu berkata kepadanya:

“Hi,hi, hi …… selamat malam Bang jarot. Mulai malam ini aku akan selalu menemani tidurmu”

“Siapa kamu ? Jangan ganggu aku. Pergi, pergi, pergi …. “

“Aku adalah arwah dari kuburan yang kamu kuasai. Selama kuburanku kamu kuasai aku akan selalu menemani tidurmu hi, hi, hi ….. “

“Pergi, pergi, pergi …… Jangan ganggu aku ….. “ Bang Jarot terus berteriak- teriak dengan lebih keras dan yang terakhir dalam tidurnya itu Bang Jarot sampai terkencing-kencing di tempat tidur.

Istri Bang Jarot terkejut mendengar suaminya mengingau dengan histeris dan mengompol. Dia segera membangunkan suaminya. “Pak, pak …. Eling pak, eling pak”

Agak lama Bang Jarot baru sadar. “Oh aku mendapat mimpi yang sangat menyeramkan bu”

“Mimpi apaan sih pak. Kok sampe ngompol ? Mana bau jengkol lagi ? Ayo bersihkan dirimu dulu. Dan besok bersihkan juga tempat tidur ini”

***

Peristiwa mimpi yang dialami Bang Jarot terus menerus terjadi. Sampai saat itu peristiwa mimpi yang menyeramkan tsb sudah dialami bang Jarot selama 13 hari berturut-turut. Bang Jarot mengalami stress berat. Sampai-sampai ia tidak berani lagi tidur malam.

Untuk mengatasi masalah ini Bang Jarot sudah berusaha mminta tolong kepada Pak Kiyai, paranormal, psikolog, psikiater, dll, akan tetapi semua usahanya nihil. Ia dan istrinya akhirnya berembuk untuk mengatasi masalah ini.

“Bu , aku sudah tidak tahan dengan gangguan mimpi yang menyeramkan itu. Aku tak berani lagi tidur malam dan akibatnya badanku lemah Karena kurang tidur”

“Mungkin bapak selama ini lupa berdoa sebelum tidur ?”

“Aku selalu berdoa bu sebelum tidur. Bahkan aku sudah mencoba tidur dalam keadaan berwudhu seperti yang disarankan Pak Ustadz”

“Oh ya bagaimana kalau bapak serahkan saja pengurusan kuburan tsb kepada orang lain. Bukankah sumber masalahnya dari situ ?”

“Hmmm, benar juga bu. Baiklah besok aku akan menyerahkan pengurusan kuburan tsb tsb sepenuhnya kepada si Herman”

“Siapa si Herman itu pak ?”

“Itu anak buahku yang bertugas membersihkan kuburan yang arwahnya suka mengganggu tidurku”

Keesokan harinya Bang Jarot pergi ke pemakaman dengan tujuan khusus untuk menemui Herman. Tekadnya sudah bulat untuk menyerahkan pengurusan kuburan tsb kepada Herman. Sesampai di sana, Bang Jarot langsung menemui dan memanggil Herman.

“Nak Herman” Bang Jarot memanggil Herman dengan nada lemah lembut

“Ya Bang Jarot” Sahut Herman dengan agak sedikit heran karena biasanya Bang Jarot memanggilnya dengan kasar.

“Kemarilah, aku mau bicara” Bang Jarot berkata sambil menyuruh Herman mendekat.

“Ada apa bang. Oh ya, tadi saya baru dapat duit Rp.100.000 bang. Nih duitnya”

“Hhmmm, ambil saja semua untukmu”

“Ah, yang bener bang. Kok tumben ?”

‘Ya, mulai saat ini aku mau menyerahkan pengurusan kuburan itu sepenuhnya kepadamu. Semua duit yang kamu dapatkan boleh kamu miliki seluruhnya”

“Ah, apa Bang Jarot gak salah ngomong ? Terima kasih bang”

“Bener kok. Mulai saat ini aku mau bekerja di tempat lain saja. Maafkan aku atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan terhadapmu” Bang Jarot berkata sambil menyalami tangan Herman.

“Sama-sama bang. Aku juga minta maaf atas semua kesalahan saya terhadap abang”

Tak lama kemudian Bang Jarot pergi meninggalkan Herman dengan langkah perlahan dan raut muka seperti orang sakit. Herman mengamati langkah bekas bosnya itu dengan perasaan heran.

***

Sejak saat itu kehidupan Herman menjadi lebih baik. Ia bisa mendapatkan uang jasa dari keluarga pemilik kuburan dengan sepenuhnya tanpa harus dipotong oleh Bang Jarot. Pekerjaan Herman dalam menata kuburan memang bagus seperti pekerjaan seorang ahli pertamanan. Suatu waktu salah seorang anggota keluarga kaya pemilik kuburan di pemakaman tsb memberinya pekerjaan di rumahnya. Kehidupan Herman menjadi lebih baik karena majikannya itu juga memberinya kesempatan untuk bersekolah.

Sementara itu kehidupan Bang Jarotpun mengalami perubahan yang lebih baik. Ia menyadari kesalahannya selama ini yang sudah melakukan pemerasan terhadap Herman. Aneh bin ajaib sejak ia melepaskan kepengurusan kuburan tsb kepada Herman dan menyadari kesalahannya, ia tidak pernah lagi diganggu oleh mimpi yang menyeramkan seperti sebelumnya.

*TH16062015*

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun