Mohon tunggu...
Fajar Alam
Fajar Alam Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang mau berbagi dalam berbagai hal yang bermanfaat seperti info, hobi, ketrampilan, pengembangan diri, dll. \r\n\r\nAktif dalam kegiatan spiritual di sini: http://meditasihakim.blogdetik.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Preman Kuburan vs Setan Kuburan

16 Juni 2015   13:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:01 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa mimpi yang dialami Bang Jarot terus menerus terjadi. Sampai saat itu peristiwa mimpi yang menyeramkan tsb sudah dialami bang Jarot selama 13 hari berturut-turut. Bang Jarot mengalami stress berat. Sampai-sampai ia tidak berani lagi tidur malam.

Untuk mengatasi masalah ini Bang Jarot sudah berusaha mminta tolong kepada Pak Kiyai, paranormal, psikolog, psikiater, dll, akan tetapi semua usahanya nihil. Ia dan istrinya akhirnya berembuk untuk mengatasi masalah ini.

“Bu , aku sudah tidak tahan dengan gangguan mimpi yang menyeramkan itu. Aku tak berani lagi tidur malam dan akibatnya badanku lemah Karena kurang tidur”

“Mungkin bapak selama ini lupa berdoa sebelum tidur ?”

“Aku selalu berdoa bu sebelum tidur. Bahkan aku sudah mencoba tidur dalam keadaan berwudhu seperti yang disarankan Pak Ustadz”

“Oh ya bagaimana kalau bapak serahkan saja pengurusan kuburan tsb kepada orang lain. Bukankah sumber masalahnya dari situ ?”

“Hmmm, benar juga bu. Baiklah besok aku akan menyerahkan pengurusan kuburan tsb tsb sepenuhnya kepada si Herman”

“Siapa si Herman itu pak ?”

“Itu anak buahku yang bertugas membersihkan kuburan yang arwahnya suka mengganggu tidurku”

Keesokan harinya Bang Jarot pergi ke pemakaman dengan tujuan khusus untuk menemui Herman. Tekadnya sudah bulat untuk menyerahkan pengurusan kuburan tsb kepada Herman. Sesampai di sana, Bang Jarot langsung menemui dan memanggil Herman.

“Nak Herman” Bang Jarot memanggil Herman dengan nada lemah lembut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun