Embun pagi memancarkan keindahan ini Pernah ada rasa bimbang di hati
Untuk melangkah maju saat ini Laju kakiku dihentikan oleh fakta Untaian hinaan yang ku dapatkan Hanya dua insan yang percaya
Empati tidak ingin ku dapatkan Menjadi sukses dengan caraku Pertama dan yang paling awal Akan aku buktikan
Tumpukan hinaan akan menjadian pujian nyata
Disitulah aku sadar
Untuk meraih hal itu tidak mudah Anggap saja percobaan semata
Rasa ragu yang hadir hanya sementra Inilah kepercayaan sang anak petani Bukan untuk kesombongan
Untuk membungkam sang mulut kebohongan
Â
Demi masa aku bersaksi Untaian kata kini telah berubah
Angin lalu kini menjadi syair indah Duduk di antara insan baik