"Kalian pacaran?" Tanya Bunda, lagi.
"Sudah ditembak, Bun. Tapi belum aku jawab,"
"Bagus. Jangan pacaran sama dia, ya"
Kalina terkejut, "Tapi kenapa, Bun? Kale baik, Kale rajin, Kale bisa menghargai perempuan, Kale itu mendekati sempurna, Bun. Kenapa aku nggak boleh pacaran sama dia?"
Bunda malah tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Kalina, lagi. Kalina yang pasrah hanya terdiam, lalu masuk ke kamarnya.
"Kenapa nggak boleh, ya?" Gumam Kalina.
"Kok kayak ada yang patah, ya? Masa aku suka sama Kale beneran, sih? Nggak mungkin. Tapi kok sakit, ya... Tapi kan aku nggak suka sama Kale. Tapi... tapi..." L
Keesokan harinya di sekolah, Kalina termenung di bangkunya. Puspa menghampiri.
"Hayo, kamu lagi galau, Lin?"
"Nggak"
"Ckckck, nggak usah nyangkal, aku tahu kok."