"Dari siapa?"
"Buka dulu, nanti juga tahu sendiri. Ya sudah, aku duluan, ya. Dadah!" Kale langsung berlari meninggalkan Kalina. Sedangkan Kalina hanya diam dan melambaikan tangannya.
Karena penasaran, Kalina langsung membuka suratnya di rumah. Ternyata, isi surat tersebut adalah surat pengakuan Kale tentang perasaannya, dan permintaan maaf karena sudah mengganggu Kalina selama ini.
Keesokan harinya di sekolah, Kalina menghampiri Puspa. "Puspaaaa, kamu cenayang, ya?" tanya Kalina tiba-tiba.
"Enggak, ada apa?"
"Kale... Dia beneran suka sama aku," Kalina berbisik tepat di telinga Puspa.
"Serius?!" Puspa berteriak sangat kencang. Kalina langsung membekap mulut Puspa. Lalu, Kalina mengangguk pelan.
"Kan... Tebakanku yang kemarin ada benarnya," lanjut Puspa.
"Tapi..." ucap Kalina ragu.
"Tapi apa, Lin?" Puspa sangat penasaran.
"Kalau Kale gangguin aku, atau dia berada di dekatku aku ngerasa ada yang beda gitu, bukan cinta, sih. Tapi kayak... ada keterikatan antara aku sama dia," jelas Kalina.