"Ya sudah. Pulang, yuk! Sudah jam 8 nanti Bunda khawatir," ajak Kale. Kalina menurut.
Di perjalanan pulang, mereka diam saja. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya suara motor Kale yang terdengar.
"Teman laki-lakimu yang tadi, namanya siapa, Nak?" Tanya Bunda Kalina ketika ia sudah sampai di rumah, dan Kale sudah pulang.
"Kale, Bun,"
"Iya, bunda tahu kalau Namanya Kale. Maksud bunda nama lengkapnya siapa?"
"Kale Menyuar Vardit. Kenapa, Bun?"
Mendengar nama tersebut, Bunda Kalina langsung membeku. Ia tidak menjawab pertanyaan putrinya.
"Bun?" Kalina melambaikan tangannya di depan wajah bundanya, untuk memastikan bahwa bundaya baik-baik saja.
"Ah, iya Kale. Dia baik, kan?"
"Baik, Bun. Tenang aja, dia nggak bakal berani berbuat macam-macam. Kalau berani, nanti aku keluarin jurus rasenganku, hahaha."
Bunda hanya tersenyum melihat tingkah Kalina.