E. Triangulasi DataÂ
Dalam penelitian ini, metode triangulasi data akan digunakan untuk meningkatkan validitas dan kepercayaan data. Triangulasi data melibatkan penggunaan berbagai sumber data dan metode pengumpulan data yang berbeda untuk membandingkan, memverifikasi, dan melengkapi temuan-temuan yang diperoleh. Dalam konteks penelitian ini, akan dilakukan triangulasi antara data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Dengan membandingkan dan memverifikasi data dari sumber yang berbeda, peneliti dapat memperoleh keabsahan dan keandalan temuan penelitian.
F. Operasionalisasi
Operasionalisasi dalam penelitian ini mencakup konsep-konsep yang akan dijadikan indikator pengukuran dalam pengumpulan data. Konsep-konsep yang relevan, seperti pariwisata berkelanjutan, perlindungan warisan budaya, partisipasi komunitas, dan manfaat ekonomi, akan dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diamati dan diukur. Misalnya, indikator untuk pariwisata berkelanjutan dapat meliputi pengelolaan lingkungan, partisipasi masyarakat, dan manfaat sosial-ekonomi. Operasionalisasi konsep-konsep ini akan membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang relevan dan spesifik sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Naga.
Konsep pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga melibatkan pendekatan yang memadukan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengembangan pariwisata. Dalam dimensi ekonomi, pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga bertujuan untuk menciptakan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan usaha mikro dan kecil yang melibatkan masyarakat, seperti homestay yang dikelola oleh warga setempat, kerajinan tangan tradisional, dan usaha kuliner lokal. Pendapatan yang dihasilkan dari pariwisata dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki infrastruktur, serta memberdayakan ekonomi lokal dengan melibatkan masyarakat dalam rantai nilai pariwisata.
Di dimensi sosial dan budaya, pariwisata di Kampung Naga harus memperhatikan pelestarian dan pengembangan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pariwisata, pemeliharaan tradisi dan adat istiadat, serta interaksi positif antara wisatawan dan masyarakat lokal menjadi faktor penting dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan. Melalui partisipasi komunitas, masyarakat dapat menjaga identitas budaya mereka dan memastikan bahwa pariwisata tidak merusak atau menghilangkan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Selain itu, perlindungan dan pelestarian lingkungan juga menjadi aspek yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga. Dalam upaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, langkah-langkah seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi yang efisien, pelestarian sumber daya alam, dan pengurangan dampak terhadap ekosistem lokal harus diterapkan. Melalui pengelolaan lingkungan yang baik, Kampung Naga dapat menjaga keberlanjutan alamnya yang menjadi daya tarik wisata yang unik.
Penerapan konsep pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga akan menciptakan harmoni antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Masyarakat setempat akan dapat menikmati manfaat ekonomi yang berkelanjutan melalui pengembangan usaha mikro dan kecil yang terkait dengan pariwisata, sementara budaya dan identitas lokal tetap terjaga. Selain itu, lingkungan alam Kampung Naga akan terlindungi dan tetap lestari sebagai aset berharga yang menjadi daya tarik bagi wisatawan