PAPER
"MELINDUNGI WARISAN BUDAYA SETEMPAT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN: STUDI KASUS KAMPUNG NAGA"
 Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pariwisata Berkelanjutan
Dosen Pengampu : Fahrurozy., MP. Par
DISUSUN OLEH :
Mochamad Faishal Rafly (8022210035)
 PROGRAM STUDI PARIWISATA
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang telah melimpahkan keberkahan dalam penyusunan penelitian ini. Penelitian ini disusun sebagai bagian dari upaya saya untuk menggali dan memahami konsep pariwisata berkelanjutan dengan fokus pada Kampung Naga, sebuah destinasi yang kaya akan budaya dan warisan tradisional di Indonesia.
Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan wawasan berharga dalam penelitian ini. Terima kasih kepada seluruh responden, masyarakat Kampung Naga, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya yang telah berkenan berpartisipasi dalam penelitian ini. Tanpa kerjasama dan kontribusi mereka, penelitian ini tidak akan mungkin terlaksana.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing saya yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan masukan yang berharga sepanjang proses penelitian ini. Terima kasih atas kesabaran, dorongan, dan motivasi yang diberikan dalam membantu saya merampungkan penelitian ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidaklah sempurna. Namun, saya berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan pemahaman yang lebih baik tentang konsep pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga serta memberikan wawasan baru bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Akhir kata, saya berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat dan memberikan sumbangsih positif dalam upaya melestarikan warisan budaya dan mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga dan destinasi pariwisata lainnya. Semoga penelitian ini juga dapat memberikan inspirasi bagi penelitian dan upaya lainnya dalam bidang pariwisata berkelanjutan di masa mendatang.
Jakarta, 09 Juli 2023
     Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. 2
DAFTAR ISI. 3
BAB I PENDAHULUAN.. 4
A. Â Latar Belakang. 4
B. Â Â Rumusan Masalah. 5
C. Â Â Tujuan Masalah. 6
D. Â Manfaat Penelitian. 6
BAB II METODOLOGI PENELITIAN.. 8
A. Â Desain dan Pendekatan. 8
B. Â Â Obyek dan Subyek Penelitian. 8
C. Â Â Pengumpulan Data. 9
D. Â Analisis Data. 10
E. Â Â Triangulasi Data. 10
F. Â Â Operasionalisasi 11
BAB III PEMBAHASAN.. 12
A. Â Konsep Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Naga. 12
B. Â Â Perlindungan Warisan Budaya di Kampung Naga. 13
C. Â Â Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. 14
D. Â Manfaat Ekonomi Pariwisata Berkelanjutan bagi Masyarakat Kampung Naga. 15
E.   Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Naga  17
BAB IV PENUTUP.. 20
A. Â Kesimpulan. 20
B. Â Â Saran. 20
DAFTAR PUSTAKA.. 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata berkelanjutan telah menjadi fokus utama dalam pengembangan destinasi wisata di seluruh dunia. Konsep pariwisata berkelanjutan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam upaya untuk melindungi warisan budaya dan alam setempat, sambil memberikan manfaat bagi masyarakat lokal. Salah satu destinasi wisata yang menonjol dalam implementasi konsep pariwisata berkelanjutan adalah Kampung Naga, sebuah perkampungan tradisional yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia.
Kampung Naga menjadi tujuan wisata yang menarik karena keunikan budaya dan tradisi lokal yang masih terjaga dengan baik. Masyarakat Kampung Naga memegang teguh adat istiadat peninggalan leluhur mereka, yang mencerminkan kehidupan masyarakat pedesaan Sunda pada masa peralihan dari pengaruh Hindu ke pengaruh Islam di Jawa Barat. Keberadaan Kampung Naga sebagai destinasi wisata berpotensi memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal, sambil mempertahankan dan melindungi warisan budaya yang berharga.
Namun, perkembangan pariwisata di Kampung Naga juga membawa tantangan baru. Peningkatan jumlah wisatawan dan interaksi dengan dunia luar dapat mengancam keaslian budaya dan kelestarian lingkungan di kampung tersebut. Oleh karena itu, penting untuk melindungi warisan budaya setempat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga.
Penelitian sebelumnya telah membahas pentingnya melindungi warisan budaya dalam konteks pariwisata berkelanjutan. Namun, penelitian yang terfokus pada upaya konkret dalam melindungi warisan budaya setempat dalam pengembangan pariwisata di Kampung Naga masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini dan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang upaya yang dilakukan oleh komunitas dan pemangku kepentingan dalam melindungi warisan budaya di Kampung Naga.
Penelitian ini akan melibatkan analisis literatur yang relevan tentang pariwisata berkelanjutan, perlindungan warisan budaya, dan pengembangan destinasi wisata. Selain itu, penelitian ini juga akan melibatkan pengumpulan data primer melalui wawancara dengan anggota komunitas Kampung Naga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait. Data sekunder yang relevan juga akan digunakan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang konteks pengembangan pariwisata di Kampung Naga.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat teridentifikasi upaya konkret yang dilakukan oleh masyarakat dan pemangku kepentingan di Kampung Naga dalam melindungi warisan budaya setempat. Selain itu, tantangan dan peluang yang dihadapi dalam melindungi warisan budaya juga akan dianalisis. Temuan penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang praktik terbaik dalam melindungi warisan budaya dalam konteks pariwisata berkelanjutan, yang dapat diadopsi oleh destinasi wisata lainnya yang ingin menjaga keaslian budaya dan identitas lokal mereka.
Dengan memperkuat perlindungan terhadap warisan budaya setempat, pengembangan pariwisata di Kampung Naga dapat berkontribusi secara positif terhadap kesejahteraan masyarakat lokal, mempertahankan identitas budaya yang unik, dan memberikan pengalaman wisata yang autentik bagi pengunjung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam melindungi warisan budaya dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga dan destinasi wisata serupa.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemangku kepentingan di Kampung Naga dalam melindungi warisan budaya setempat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan?
- Apa saja tantangan yang dihadapi dalam melindungi warisan budaya di Kampung Naga dalam konteks pariwisata berkelanjutan?
- Bagaimana potensi peluang yang dapat dimanfaatkan dalam melindungi warisan budaya setempat dan mempromosikan keberlanjutan pariwisata di Kampung Naga?
- Bagaimana kontribusi pengembangan pariwisata berkelanjutan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian identitas budaya di Kampung Naga?Â
C. Tujuan Masalah
- Menganalisis upaya konkret yang dilakukan oleh masyarakat dan pemangku kepentingan di Kampung Naga dalam melindungi warisan budaya setempat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
- Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam melindungi warisan budaya di Kampung Naga dan merumuskan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.
- Menjelaskan potensi peluang yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi warisan budaya setempat dan mempromosikan keberlanjutan pariwisata di Kampung Naga.
- Menganalisis kontribusi pengembangan pariwisata berkelanjutan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian identitas budaya di Kampung Naga
D. Manfaat Penelitian
1. Â Manfaat Teoritis
Penelitian ini akan menyumbang pada pengembangan teori dan pemahaman tentang pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya. Temuan penelitian akan memperkaya literatur akademik dalam bidang ini, memberikan wawasan baru, dan memperluas pemahaman kita tentang praktik terbaik dalam melindungi warisan budaya dalam konteks pariwisata berkelanjutan.
Penelitian ini akan memberikan dasar teoritis yang kuat untuk penelitian dan studi lanjutan tentang pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya. Temuan penelitian dapat menjadi acuan bagi peneliti dan akademisi dalam mengembangkan kerangka kerja konseptual yang lebih baik, memperluas teori yang ada, dan mempromosikan diskusi ilmiah yang lebih mendalam tentang isu-isu ini.
2.Manfaat Praktis
Penelitian ini akan memberikan manfaat praktis bagi pengambil keputusan, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait di Kampung Naga. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan dalam merancang dan melaksanakan kebijakan, program, dan proyek yang bertujuan untuk melindungi warisan budaya setempat dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Hal ini akan membantu meningkatkanÂ
efektivitas tindakan dan upaya dalam melindungi warisan budaya dan memastikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
Penelitian ini juga akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kampung Naga. Dengan memahami tantangan dan peluang yang terkait dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan, masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, berkontribusi dalam melindungi dan mempromosikan warisan budaya mereka, serta memperoleh manfaat ekonomi yang lebih baik dari sektor pariwisata. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempertahankan identitas budaya mereka, dan meningkatkan kebanggaan lokal.
Dengan adanya manfaat teoritis dan praktis yang signifikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya, baik di Kampung Naga maupun dalam konteks pariwisata berkelanjutan secara lebih luas..
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
 A. Desain dan Pendekatan       Â
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus, dengan fokus pada Kampung Naga sebagai obyek penelitian. Desain studi kasus digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga. Studi kasus memungkinkan peneliti untuk secara komprehensif menganalisis fenomena yang ada di dalam konteks yang spesifik dan dalam skala yang terbatas.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman, persepsi, dan makna yang terkait dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi pandangan, keyakinan, dan pengalaman individu serta menggali konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi praktik pariwisata dan perlindungan warisan budaya.
Dalam penelitian ini, peneliti akan terlibat dalam pengumpulan data secara langsung di lapangan melalui observasi dan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga.
 B. Obyek dan Subyek PenelitianÂ
Obyek penelitian ini adalah Kampung Naga, sebuah perkampungan tradisional di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang memiliki kekayaan warisan budaya yang kuat dan menjadi destinasi pariwisata. Kampung Naga dipilih sebagai obyek penelitian karena merupakan contoh yang relevan dan representatif dalam konteks pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya.
Subyek penelitian meliputi berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga. Subyek penelitian ini meliputi. Anggota masyarakat Kampung Naga yang terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari dan praktek budaya di kampung tersebut.Â
Pemerintah daerah yang memiliki peran dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, dan Badan Pengelola Destinasi Pariwisata. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di Kampung Naga, seperti operator wisata, pengelola homestay, dan komunitas wisata. Pihak-pihak dalam masyarakat lokal yang memiliki keterkaitan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga, seperti kelompok seni dan budaya, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Penelitian ini akan melibatkan interaksi dan pengumpulan data dari berbagai subyek penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga.
C. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa metode, yang mencakup:
- Observasi: Peneliti akan melakukan observasi langsung di Kampung Naga untuk mengamati praktik budaya, infrastruktur pariwisata, dan interaksi antara masyarakat lokal dan wisatawan. Observasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif, di mana peneliti akan terlibat dalam kegiatan dan acara komunitas untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari di kampung tersebut.
- Wawancara: Peneliti akan melakukan wawancara dengan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat Kampung Naga, pemerintah daerah, pemangku kepentingan terkait pariwisata, dan komunitas lokal terkait. Wawancara akan dilakukan secara mendalam untuk menggali persepsi, pandangan, dan pengalaman mereka terkait pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya. Wawancara akan direkam dan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi tema dan pola yang muncul.
- Studi Dokumen: Peneliti akan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen terkait pariwisata, kebijakan, regulasi, dan dokumentasi terkait Kampung Naga. Dokumen-dokumen ini dapat mencakup rencana pengembangan pariwisata, peraturan perlindungan warisan budaya, laporan penelitian sebelumnya, dan dokumentasi kegiatan pariwisata yang ada.
- D. Analisis Data
Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara kualitatif menggunakan pendekatan tematik. Proses analisis data akan melibatkan langkah-langkah berikut:- Transkripsi: Wawancara yang direkam akan ditranskripsi secara lengkap untuk memudahkan analisis data.
- Pengkodean: Data dari wawancara dan observasi akan dikodekan dengan memberikan label pada unit-unit informasi yang relevan. Kode-kode ini akan digunakan untuk mengorganisir data dan mengidentifikasi tema dan pola yang muncul.
- Pengelompokan Tematik: Data yang telah dikodekan akan dikelompokkan berdasarkan tema-tema yang muncul. Tema-tema ini akan diidentifikasi secara induktif dari data itu sendiri, yang memungkinkan penemuan pola baru dan pemahaman yang lebih dalam.
- Interpretasi dan Penafsiran: Temuan-temuan akan diinterpretasikan dengan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan teoritis yang relevan. Data akan dianalisis untuk mengidentifikasi hubungan, perbedaan, dan kontradiksi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga.
Analisis data yang mendalam ini akan memberikan wawasan yang komprehensif tentang pengembangan pariwisata berkelanjutan dan perlindungan warisan budaya di Kampung Naga, serta membantu menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan.
E. Triangulasi DataÂ
Dalam penelitian ini, metode triangulasi data akan digunakan untuk meningkatkan validitas dan kepercayaan data. Triangulasi data melibatkan penggunaan berbagai sumber data dan metode pengumpulan data yang berbeda untuk membandingkan, memverifikasi, dan melengkapi temuan-temuan yang diperoleh. Dalam konteks penelitian ini, akan dilakukan triangulasi antara data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Dengan membandingkan dan memverifikasi data dari sumber yang berbeda, peneliti dapat memperoleh keabsahan dan keandalan temuan penelitian.
F. Operasionalisasi
Operasionalisasi dalam penelitian ini mencakup konsep-konsep yang akan dijadikan indikator pengukuran dalam pengumpulan data. Konsep-konsep yang relevan, seperti pariwisata berkelanjutan, perlindungan warisan budaya, partisipasi komunitas, dan manfaat ekonomi, akan dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diamati dan diukur. Misalnya, indikator untuk pariwisata berkelanjutan dapat meliputi pengelolaan lingkungan, partisipasi masyarakat, dan manfaat sosial-ekonomi. Operasionalisasi konsep-konsep ini akan membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang relevan dan spesifik sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Konsep Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Naga.
Konsep pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga melibatkan pendekatan yang memadukan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengembangan pariwisata. Dalam dimensi ekonomi, pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga bertujuan untuk menciptakan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan usaha mikro dan kecil yang melibatkan masyarakat, seperti homestay yang dikelola oleh warga setempat, kerajinan tangan tradisional, dan usaha kuliner lokal. Pendapatan yang dihasilkan dari pariwisata dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki infrastruktur, serta memberdayakan ekonomi lokal dengan melibatkan masyarakat dalam rantai nilai pariwisata.
Di dimensi sosial dan budaya, pariwisata di Kampung Naga harus memperhatikan pelestarian dan pengembangan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pariwisata, pemeliharaan tradisi dan adat istiadat, serta interaksi positif antara wisatawan dan masyarakat lokal menjadi faktor penting dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan. Melalui partisipasi komunitas, masyarakat dapat menjaga identitas budaya mereka dan memastikan bahwa pariwisata tidak merusak atau menghilangkan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Selain itu, perlindungan dan pelestarian lingkungan juga menjadi aspek yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga. Dalam upaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, langkah-langkah seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi yang efisien, pelestarian sumber daya alam, dan pengurangan dampak terhadap ekosistem lokal harus diterapkan. Melalui pengelolaan lingkungan yang baik, Kampung Naga dapat menjaga keberlanjutan alamnya yang menjadi daya tarik wisata yang unik.
Penerapan konsep pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga akan menciptakan harmoni antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Masyarakat setempat akan dapat menikmati manfaat ekonomi yang berkelanjutan melalui pengembangan usaha mikro dan kecil yang terkait dengan pariwisata, sementara budaya dan identitas lokal tetap terjaga. Selain itu, lingkungan alam Kampung Naga akan terlindungi dan tetap lestari sebagai aset berharga yang menjadi daya tarik bagi wisatawan
B. Perlindungan Warisan Budaya di Kampung Naga
Perlindungan warisan budaya di Kampung Naga merupakan aspek penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kampung Naga memiliki kekayaan budaya yang meliputi tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan warisan budaya ini, beberapa langkah penting perlu dilakukan.
Pertama, pelestarian tradisi dan adat istiadat menjadi fokus utama dalam perlindungan warisan budaya di Kampung Naga. Hal ini melibatkan upaya memastikan bahwa tradisi dan adat istiadat yang telah ada sejak lama terus dipraktikkan dan dilestarikan. Masyarakat setempat harus berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan tradisi ini dengan menyelenggarakan upacara adat, acara budaya, serta melibatkan generasi muda dalam pembelajaran dan praktik tradisi. Dalam hal ini, pemerintah daerah dan komunitas setempat dapat bekerja sama untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan.
Kedua, pendidikan dan kesadaran budaya menjadi faktor penting dalam perlindungan warisan budaya di Kampung Naga. Masyarakat setempat perlu diberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya mereka, sejarah, serta pentingnya menjaga warisan tersebut. Melalui pendidikan formal dan informal, seperti program pendidikan lokal di sekolah atau pelatihan budaya untuk masyarakat, kesadaran budaya dapat ditingkatkan. Selain itu, kesadaran budaya juga dapat ditingkatkan melalui kampanye publik, festival budaya, dan kegiatan komunitas yang mengangkat warisan budaya Kampung Naga.
Ketiga, pengelolaan situs-situs warisan budaya perlu diperhatikan dengan baik. Kampung Naga memiliki situs-situs bersejarah dan tempat suci yang harus dijaga keasliannya. Pengelolaan yang baik meliputi pemeliharaan, restorasi jika diperlukan, serta pengaturan akses bagi wisatawan. Penerapan kebijakan yang membatasi jumlah kunjungan wisatawan dan pengawasan terhadap aktivitas yang dapat merusak situs warisan budaya penting dalam menjaga kelestariannya.
Terakhir, partisipasi masyarakat setempat sangat penting dalam perlindungan warisan budaya di Kampung Naga. Masyarakat harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan dan pelestarian warisan budaya mereka. Partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui pembentukan kelompok budaya, organisasi komunitas, atau forum partisipatif yang memungkinkan masyarakat berkontribusi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan terkait warisan budaya.
Dengan perlindungan warisan budaya yang kuat, Kampung Naga dapat mempertahankan identitas budaya yang kaya dan menarik bagi wisatawan. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat melalui pariwisata berkelanjutan, tetapi juga akan memperkuat rasa kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya mereka. Selain itu, perlindungan warisan budaya juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan budaya yang menjadi ciri khas dan daya tarik utama dari Kampung Naga.
C. Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Partisipasi masyarakat memiliki peranan sentral dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga. Melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengelolaan pariwisata merupakan kunci penting dalam menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga.
Pengambilan Keputusan Bersama, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan pariwisata memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat setempat. Melalui forum-forum partisipatif, seperti rapat komunitas, kelompok diskusi, atau kelompok kerja, masyarakat dapat berkontribusi dalam merumuskan rencana dan kebijakan pengembangan pariwisata. Hal ini menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan pariwisata di Kampung Naga.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, partisipasi masyarakat juga melibatkan pemberdayaan ekonomi mereka dalam sektor pariwisata. Masyarakat setempat dapat diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pariwisata, seperti menjadi tuan rumah homestay, mengelola usaha kuliner lokal, atau menghasilkan kerajinan tangan tradisional. Dengan mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari pariwisata, masyarakat menjadi lebih terlibat dan memiliki insentif untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya di sekitar mereka.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat, pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan adalah faktor krusial dalam partisipasi mereka. Melalui program pendidikan dan kampanye kesadaran, masyarakat diberikan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, dampaknya terhadap lingkungan dan budaya, serta manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh. Pendidikan tersebut dapat mencakup pemahaman tentang pengelolaan sumber daya alam, pelestarian warisan budaya, pengelolaan sampah, atau upaya konservasi lingkungan. Dengan kesadaran yang tinggi, masyarakat akan lebih terlibat dalam menjaga keberlanjutan pariwisata di Kampung Naga.
Pelatihan dan Penyuluhan, pelatihan dan penyuluhan merupakan sarana penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat terkait pengembangan pariwisata berkelanjutan. Melalui pelatihan, masyarakat dapat memperoleh keterampilan praktis, seperti pengelolaan homestay, pemasaran produk pariwisata, atau keterampilan kerajinan tangan. Selain itu, penyuluhan juga berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang perlindungan lingkungan, pelestarian warisan budaya, dan pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, masyarakat setempat dapat berperan aktif dalam mengelola pariwisata dengan cara yang berkelanjutan.
Melalui partisipasi masyarakat yang kuat, pengembangan pariwisata di Kampung Naga dapat menjadi alat untuk memperkuat ekonomi lokal, melestarikan budaya dan tradisi, serta menjaga kelestarian lingkungan. Partisipasi ini juga menciptakan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan, mendapatkan manfaat ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam jangka panjang, partisipasi masyarakat akan menjaga keberlanjutan pariwisata dan menjadikan Kampung Naga sebagai destinasi yang berkelanjutan, autentik, dan bermanfaat bagi masyarakat setempat maupun wisatawan.
D. Manfaat Ekonomi Pariwisata Berkelanjutan bagi Masyarakat Kampung Naga
Manfaat ekonomi pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat Kampung Naga sangatlah penting dan beragam. Pengembangan pariwisata yang berkelanjutan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah manfaat ekonomi pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat Kampung Naga:
Pertama, pengembangan pariwisata berkelanjutan memberikan peluang bisnis baru bagi masyarakat Kampung Naga. Dengan adanya wisatawan yang berkunjung, masyarakat dapat mengembangkan berbagai jenis usaha pariwisata, seperti homestay, warung makan, toko souvenir, atau jasa pemandu wisata lokal. Usaha-usaha ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk menghasilkan pendapatan tambahan yang signifikan dan meningkatkan ekonomi mereka secara keseluruhan.
Kedua, pariwisata berkelanjutan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Dengan adanya peningkatan aktivitas pariwisata, banyak pekerjaan baru tersedia, seperti pekerjaan di sektor perhotelan, restoran, transportasi, atau seni dan kerajinan. Masyarakat Kampung Naga dapat berperan sebagai pemandu wisata, pengelola homestay, penjual produk lokal, atau tenaga kerja lainnya yang mendukung industri pariwisata. Hal ini tidak hanya memberikan penghasilan tetap, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Ketiga, pariwisata berkelanjutan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat Kampung Naga. Dengan adanya wisatawan yang mengunjungi kampung tersebut, masyarakat dapat menghasilkan pendapatan langsung melalui penjualan produk dan jasa pariwisata. Selain itu, wisatawan juga berkontribusi pada pendapatan tidak langsung melalui pembelian produk lokal, makanan, atau kerajinan tangan. Pendapatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan standar hidup, memperbaiki infrastruktur, atau mendukung pengembangan masyarakat.
Keempat, pariwisata berkelanjutan juga memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat Kampung Naga. Dengan meningkatnya pendapatan dan kesempatan kerja, masyarakat dapat mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan. Misalnya, mereka dapat menginvestasikan pendapatan mereka untuk meningkatkan fasilitas homestay, meningkatkan kualitas produk lokal, atau mengembangkan bisnis lain yang terkait dengan pariwisata. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing dan daya tarik Kampung Naga sebagai destinasi wisata, tetapi juga menciptakan lingkungan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Kelima, pariwisata berkelanjutan juga memberikan peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam konteks ini, masyarakat diberdayakan melalui pelatihan, pendampingan, dan bantuan teknis. Mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola usaha pariwisata dengan baik, meningkatkan kapasitas pengelolaan, serta memaksimalkan manfaat ekonomi yang diperoleh. Pemberdayaan ekonomi ini memberikan kontrol yang lebih besar kepada masyarakat dalam pengembangan pariwisata di kampung mereka sendiri.
Dalam keseluruhan, pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga memberikan manfaat ekonomi yang meliputi peluang bisnis baru, peningkatan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, pemberdayaan ekonomi, dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. Melalui pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, masyarakat Kampung Naga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penghasilan, serta memperkuat ekonomi lokal. Hal ini juga membawa manfaat jangka panjang dalam bentuk pemberdayaan ekonomi, pengembangan usaha berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat
E. Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Naga
Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga tidaklah terlepas dari tantangan dan peluang yang perlu diperhatikan. Memahami tantangan yang dihadapi dan peluang yang ada sangat penting dalam merencanakan dan melaksanakan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan mengenai tantangan dan peluang dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga:
- Tantangan
- Pemeliharaan Budaya dan Identitas: Salah satu tantangan utama dalam pengembangan pariwisata di Kampung Naga adalah menjaga dan memelihara budaya serta identitas lokal. Adanya pengaruh dari wisatawan dan perubahan lingkungan dapat mengancam kelestarian budaya dan tradisi masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi yang memadukan pariwisata dengan pemeliharaan budaya, sehingga budaya lokal tetap terjaga dan dihormati.
- Infrastruktur dan Aksesibilitas: Kampung Naga yang terletak di daerah pedesaan mungkin menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur dan aksesibilitas. Kurangnya akses jalan yang memadai, transportasi umum yang terbatas, serta fasilitas pendukung seperti sanitasi dan air bersih dapat menjadi kendala dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Pemerintah dan pihak terkait perlu berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas ke Kampung Naga guna mendukung perkembangan pariwisata yang berkelanjutan.
- Pengelolaan Lingkungan: Dalam menjaga pariwisata berkelanjutan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Dalam menghadapi arus wisatawan yang semakin meningkat, konservasi sumber daya alam, pengelolaan limbah, serta pemeliharaan kebersihan dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas. Diperlukan upaya kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait untuk menjaga keindahan alam dan lingkungan di sekitar Kampung Naga.
- Peluang
- Peningkatan Pendapatan Masyarakat: Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga memberikan peluang bagi peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Wisatawan yang datang akan memberikan kontribusi ekonomi melalui pembelian produk lokal, penggunaan jasa wisata, dan partisipasi dalam kegiatan budaya. Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan mendorong pemberdayaan ekonomi.
- Pelestarian Warisan Budaya: Pariwisata berkelanjutan memberikan peluang untuk memperkuat dan melestarikan warisan budaya Kampung Naga. Dengan adanya pengunjung yang tertarik dengan budaya lokal, masyarakat dapat mempertahankan praktik adat, tradisi, dan kerajinan tangan. Peluang ini memungkinkan masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya warisan budaya mereka, serta memperoleh apresiasi dan pengakuan yang lebih luas.
- Pendidikan dan Kesadaran Wisatawan: Peluang lain dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga adalah meningkatkan pendidikan dan kesadaranÂ
- wisatawan. Dalam menghadapi wisatawan yang datang, upaya dapat dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang budaya lokal, etika wisata, serta keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, wisatawan dapat menjadi agen perubahan positif, memperlihatkan rasa hormat terhadap budaya dan lingkungan, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
- Dengan memperhatikan tantangan dan peluang tersebut, pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga dapat dirancang dengan lebih baik. Pemerintah, masyarakat setempat, dan pihak terkait perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang yang ada guna mencapai tujuan pariwisata berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di Kampung Naga
BAB IV
PENUTUP
Â
Kesimpulan
Dalam konteks pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga, dapat disimpulkan bahwa pariwisata berkelanjutan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dalam hal ini, pariwisata berkelanjutan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan, menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan melestarikan warisan budaya. Masyarakat Kampung Naga telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga kelestarian budaya dan mengintegrasikan pariwisata dalam kerangka keberlanjutan. Namun, tantangan seperti pemeliharaan budaya, infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan perlu diatasi untuk memastikan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak positif.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga, berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan. Penting bagi masyarakat Kampung Naga dan wisatawan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan pariwisata dan pelestarian budaya. Diperlukan upaya pendidikan dan informasi yang lebih intensif tentang nilai-nilai budaya, praktik pariwisata berkelanjutan, dan pentingnya menjaga lingkungan.
 Penguatan Kerjasama Stakeholder: Pemerintah, masyarakat setempat, dan pihak terkait perlu meningkatkan kerjasama dan komunikasi untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga. Melalui kolaborasi yang kuat, mereka dapat bekerja sama dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pariwisata yang berkelanjutan, serta mengatasi tantangan yang ada.
 Pengembangan Infrastruktur dan Aksesibilitas: Pemerintah dan pihak terkait perlu memperhatikan peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas ke Kampung Naga. Hal ini meliputi pembenahan jalan, transportasi, sanitasi, dan fasilitas pendukung lainnya untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan memfasilitasi perkembangan pariwisata berkelanjutan.
Untuk menghadirkan pengalaman yang beragam bagi wisatawan, diversifikasi produk wisata dapat menjadi strategi yang efektif. Masyarakat Kampung Naga dapat mengembangkan berbagai jenis kegiatan, seperti tur budaya, kerajinan tangan, pertanian organik, atau pengenalan kuliner tradisional. Hal ini akan memberikan nilai tambah dan daya tarik yang lebih besar bagi wisatawan.
 Perhatian yang serius perlu diberikan pada pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Pemerintah dan masyarakat perlu mengadopsi praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan limbah, penghematan energi, dan perlindungan sumber daya alam. Penerapan kebijakan dan regulasi yang ketat dapat membantu memastikan keberlanjutan lingkungan di sekitar Kampung Naga.
Dengan mengimplementasikan saran-saran di atas, pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kampung Naga dapat menjadi model yang sukses dalam memadukan keberlanjutan, pelestarian budaya, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, Kampung Naga dapat menjadi contoh yang inspiratif bagi destinasi pariwisata berkelanjutan lainnya di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H