Mohon tunggu...
FAISAL HIDAYAT
FAISAL HIDAYAT Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SUNAN KALIJAGA

Selanjutnya

Tutup

Money

Menata Kota Yogyakarta (Bagian I: Transportasi)

30 Januari 2017   20:54 Diperbarui: 30 Januari 2017   21:47 4092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tabel 1.4 Dampak Ekonomi Kendaraan Bermotor

Asal Pendapatan
Besaran (Miliyar)
Pajak Kendaraan Bermotor
580,2
Bea Balik Nama
411,9
Pajak Bahan Bakar
234,2
Jumlah
1,226,3

Sumber : DIY dalam angka 2016, Diolah

Dari data diatas dijelaskan bahwa dapak ekonomi dari kendaraan bermotor berupa pemasukan pajak untuk penpatan asli daerah (PAD) senilai Rp.1.226.300.000.000,00 Namun  Tahun Anggaran 2015 alokasi dana APBD untuk Urusan Perhubungan sebesar Rp. 24.975.930.872.00 Dana ini untuk melaksanakan 10 Program dan kegiatan Urusan Perhubungan. (LKPJ  DIY2014)

  • Analisis dampak Jumlah kendaraan bermotor pada kepadatan jumlah kendaraan dijalan

Transportasi lalu lintas telah memainkan peranan yang penting dalam kehidupan termasuk keberlangsungan pembangunan. Volume dan kepadatan lalu lintas bergantung pada pertumbuhan (tingginya) aktifitas ekonomi, biaya transportasi, dan infrastruktur jalan raya. Indikator yang disajikan di sini adalah Intensitas kepadatan kendaraan bermotor menurut provinsi, 2015. Indikator ini menyatakan perkembangan kepadatan (unit/km) kendaraan bermotor setiap kilometer panjang jalan raya atau kepadatan jalan raya (jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota).

  • Simpulan

Pemerintah Trade Off dalam mengambil keputusan manajemen tranportasi, disuatu sisi pemerintah menggenjot Pendapatan Asli Daerah lebih dari 41% atau senilai 1,226 Triliun dari hasil transportasi (Pajak Kendaraan+ Bea Balik nama+ pajak bahan bakar). Disuatu sisi lain pemerintah harus memperhatikan akibat yang diputuskannya, bobroknya manajemen transportasi selama ini membuat Yogyakarta macet seperti kota-kota lainnya, kalau tidak diprioritaskan akan lebih buruk dampaknya, baik dirasakan oleh masayarakat asli maupun wisatawan.

  • Saran

Dalam penelitian ini, penulis menyarankan :

  • Pemerintah harus memperbaiki Manajemen Transportasi, jangan hanya fokus menggenjot Pendapatan Asli Daerah.
  • Belanja akan transportasi ditambah, maksudnya perbaiki jalur lalu lintas, jalan yang rusak, armada trasnportasi yang kurang.
  • Sosialisasi akan pentingnya naik transportasi publik, pada masyarakat melalui media.
  • Bagi masyarakat, harus mulai menyadari pentingnya bertransportasi publik.

Daftar Pustaka

Adisasmita, Sakti Adji, 2011, Transportasi dan Pengembangan Wilayah, Yogyakarta : Graha Ilmu

Suharto, Edi, 2010, Analisis Kebijakan Publik,Bandung: Alfabeta

http://jogja.tribunnews.com/2016/10/03/kemacetan-di-yogyakarta-menuju-tren-layaknya-di-jakarta (diakses 18 Desember 2016, 12.00 WIB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun