Mohon tunggu...
FAISAL HIDAYAT
FAISAL HIDAYAT Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis lepas

Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SUNAN KALIJAGA

Selanjutnya

Tutup

Money

Menata Kota Yogyakarta (Bagian I: Transportasi)

30 Januari 2017   20:54 Diperbarui: 30 Januari 2017   21:47 4092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

  • Latar Belakang

Yogyakarta dikenal sebagai Kota Budaya, Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata. Budaya masyarakat yang ramah membuat Yogyakarta dinilai cocok untuk atmosfer pendidikan, budayanya yang ramah juga menjadi nilai tambah bagi para wisatawan untuk tidak bosan mengunjungi kembali Yogyakarta dengan mengajak keluarga yang dicintai. Beberapa diantaranya menetap dan tinggal di Yogyakarta tanpa menjadi penduduk Yogyakarta.

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk D.I.Yogyakarta

Wilayah

2011

2012

2013

2014

2015

Kulonprogo

394200

398672

403179

407709

412198

Bantul

922104

934674

947072

959445

972511

Gunungkidul

685003

692579

700191

707794

715282

Sleman

1116184

1128943

1141733

1154501

1167481

Yogyakarta

392506

397594

402679

407667

412704

D.I. Yogyakarta

3509997

3552462

3594854

3637116

3679176

Sumber data : DIY dalam angka 2016, diolah

Dari tabel 1.1 dijelaskan bahwa pertumbuhan penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 2011-2015 bertambah 169179 jiwa dalam kata lain, pertumbuhan penduduk di D.I. Yogyakarta sekitar 4% , Jumlah penduduk tersebut ditambah dengan penduduk sekitar Yogyakarta yang bekerja, belajar dan berwisata di Yogyakarta memberikan permasalahan yang cukup pelik bagi Pemerintah D.I.Yogyakarta  dalam hal penyediaan transportasi.

Transportasi yang baik akan sangat menunjang kelancartan aktivitas masyarakat. Kondisi di D.I. Yogyakarta menunjukkan bahwa perkembangan jumlah penduduk dan penduduk yang beraktivitas di Yogyakarta berdampak pada peningkatan pemakaian sarana transportasi baik trasnportasi umum maupun pribadi. Banyak angkutan umum maupun kendaraan pribadi setiap harinnya melintasi jalan-jalan yang ada di D.I.Yogyakarta Pada kenyataannya bahwa jumlah kendaraan yang begitu besar di jalan raya tidak diimbangi dengan asrana jalan yang memadai. Panjang jalan yang tidak dapat menampung kendaraan yang melintasi D.I. Yogyakarta. Kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari yang harus selalu dihadapi oleh masyarakat D.I.Yogyakarta,  Kemacetan akan bertmabah parah jika waktu liburan sudah tiba,  kemacetab bukan hanya terjadi pada jalan-jalan protokol saja tetapi juga terjadi di jalan-jalan kota maupun jalan-jalan alternatif.

Berikut jumlah kendaraan yang terdaftar di D.I.Yogyakarta:

Tabel 1.2 Pertumbuhan Kendaraan Bermotor

Tahun

Jenis Kendaraan

Mobil Penumpang
bus
mobil Beban
mobil khusus
motor
Jumlah

2011

138537

10987

45290

496

1423147

1618457

2012

152178

11019

48508

499

1537534

1749738

2013

169962

11168

52511

514

1673903

1908058

2014

194249

11438

57775

561

1831981

2096004

2015

206658

11558

61143

595

1916666

2196620

Sumber data: DIY dalam angka, diolah

Dari tabel 1.2 diatas dpat diketahui Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di D.I. Yogyakarta pada tahun 2015 tercatat sebanyak 2.196.620 unit (naik 4.80 persen dari tahun 2014) yang terdiri dari mobil penumpang sebesar 9,41 persen, mobil barang sebesar 5,83 persen, bus sebesar 0,53 persen, dan sepeda motor 87,26 persen. Dari jumlah kendaraan di D.I.Yogyakarta tahun 2010-2015 naik sekitar 35%.

  • Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

  •  Bagaimana dampak ekonomi terhadap laju pertumbuhan kendaraan ?
  • Bagaimana pengaruh laju pertumbuhan kendaraan terhadap kepadatan jalanan?
  • Bagaimana Manajemen Transportasi D.I.Yogyakarta mengatur tranportasi ?
  • Tujuan penelitian

Dengan rumusan masalah yang sudah ada, maka tujuan penelitian sebagai berikut:

  • Menganalisa dan Mengetahui dampak ekonomi dari laju pertumbuhan kendaraan bermotor
  •  Untuk menjelaskan pengaruh laju pertumbuhan terhadap kepadatan jalan
  • Menganalisa dan mengetahui persoalan manajemen transportasi di D.I.Yogyakarta
  • Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan  Metode Deskriptif Kuantitatif, dengan menyajikan data sesuai dengan fakta yang ada, diinterprestasikan dalam bentuk uraian lalu membuat prediksi dan simpulan.

  • Analisis dan Pembahasan
  • Manajemen Transportasi di D.I.Yogyakarta

Sistem Transportasi di D.I.Yogyakarta sama dengan di daerah lainnya semua angkutan darat seperti Taksi, Bus antar kota dalam provinsi (AKDP) bahkan bus antar kota antar provinsi (AKAP), hanya sedikit berbeda dengan daerah lainnya, dimana di D.I.Yogyakarta mayoritas memakai Bus dan hampir tidak ada Angkutan Kota, Angkotan desa microlet dan lainnya. (Tribun Yogya, 5/10).

Dalam pengelolaannya, transportasi publik ada yang diurus pemerintah langsung melalui BUMD melalui DAMRI, PT. Anindya Mitra International (AMI)  Trans Jogja, yang saat ini ada 74 Trans Jogja dan 25 unit di antaranya bus baru bantuan pemerintah pusat, yang beroperasi pada 8 Jalur. Ada jua yang diurus stakeholder seperti Kopata, Aspada, Kobutri, Dan Pospukar, Go-Jek, Grab, Becak dan Andong.

Insfrastruktur Transportasi  (Jalanan)

Tabel 1.5 Kondisi Jalan di D.I.Yogyakarta

  • Jalan/ Condition of RoiKeadaan Jalantion of Roads
  • Kabupaten/Kota

Kulonprogo

Bantul

Gunung kidul

Sleman

DIY

Jenis Permukaan

145.54

122.98

212.39

138.43

619.34

1. Diaspal

145.54

60.6

212.39

138.43

555.96

2. Kerikil

-

21.1

-

-

21.1

3. Tanah

-

41.28

-

-

41.28

Kondisi Jalan

145.64

122.98

212.39

138.43

619.44

1. Baik

48.84

60.6

55.47

66.6

231.51

2. Sedang

57.1

21.1

94.68

53.7

226.58

3. Rusak

26.24

41.28

56.04

18.13

141.69

4. Tidak Terinci

13.46

-

6.2

-

19.66

Kelas Jalan II

145.54

122.98

212.39

138.43

619.34

  • Sumber : D.I.Yogyakarta:2016, diolah

Dari data diatas dapat dilihat jumlah jalanan  619,34 Km dengan kondisi baik 231,51 Km artinya 37% kondisi jalannya baik. 36% sedang dan 27% jalanan di Daerah Istimewa Yogyakarta rusak.

  • Analisis dampak ekonomi dari Transportasi Kendaraan bermotor

Transportasi berarti kegiatan memindahkan atau mengangkut barang dan orang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan(Origin-Destination Travel). Barang yang diangkut adalah untuk memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat (konsumsi) atau barang yang dimaksud digunakan sebagai bahan baku untuk meng-hasilkan produk akhir (produksi). Sedangkan orang yang menggunakan jasa transportasi adalah untuk bekerja, berdagang, menghadiri pertemuan/diskusi, atau melakukan kegiatan lainnya. Jelaslah, bahwa kegiatan transportasi terkait erat dengan kegiatan-kegiatan sektor lainnya. Kegiatan transportasi digunakan untuk membantu kegiatan sector lain. Transportasi dikatakan sebagai fasilitas yang membantu(supporting facility) sektor-sekttor lain, yang berarti transportasi itu mempu-nyai fungsi yang sangat penting dan strategis dalam perekonomian dan pembangunan.

Selanjutnya, penting dijelaskan tentang fungsi transportasi dalam perekonomian dan pembangunan. Fungsi utama transportasi ada dua, yaitu (1) sebagai penunjang(servicing facility)dan (2) sebagai pendorong atau pendukung(promoting facility), (Adisasmita, 2011). Dalam hal transportasi bagi keuangan D.I.Yogyakarta  yang paling realistis adalah sebagai Pendapatan Asli Daaerah, pada tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.4 Dampak Ekonomi Kendaraan Bermotor

Asal Pendapatan
Besaran (Miliyar)
Pajak Kendaraan Bermotor
580,2
Bea Balik Nama
411,9
Pajak Bahan Bakar
234,2
Jumlah
1,226,3

Sumber : DIY dalam angka 2016, Diolah

Dari data diatas dijelaskan bahwa dapak ekonomi dari kendaraan bermotor berupa pemasukan pajak untuk penpatan asli daerah (PAD) senilai Rp.1.226.300.000.000,00 Namun  Tahun Anggaran 2015 alokasi dana APBD untuk Urusan Perhubungan sebesar Rp. 24.975.930.872.00 Dana ini untuk melaksanakan 10 Program dan kegiatan Urusan Perhubungan. (LKPJ  DIY2014)

  • Analisis dampak Jumlah kendaraan bermotor pada kepadatan jumlah kendaraan dijalan

Transportasi lalu lintas telah memainkan peranan yang penting dalam kehidupan termasuk keberlangsungan pembangunan. Volume dan kepadatan lalu lintas bergantung pada pertumbuhan (tingginya) aktifitas ekonomi, biaya transportasi, dan infrastruktur jalan raya. Indikator yang disajikan di sini adalah Intensitas kepadatan kendaraan bermotor menurut provinsi, 2015. Indikator ini menyatakan perkembangan kepadatan (unit/km) kendaraan bermotor setiap kilometer panjang jalan raya atau kepadatan jalan raya (jalan negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota).

  • Simpulan

Pemerintah Trade Off dalam mengambil keputusan manajemen tranportasi, disuatu sisi pemerintah menggenjot Pendapatan Asli Daerah lebih dari 41% atau senilai 1,226 Triliun dari hasil transportasi (Pajak Kendaraan+ Bea Balik nama+ pajak bahan bakar). Disuatu sisi lain pemerintah harus memperhatikan akibat yang diputuskannya, bobroknya manajemen transportasi selama ini membuat Yogyakarta macet seperti kota-kota lainnya, kalau tidak diprioritaskan akan lebih buruk dampaknya, baik dirasakan oleh masayarakat asli maupun wisatawan.

  • Saran

Dalam penelitian ini, penulis menyarankan :

  • Pemerintah harus memperbaiki Manajemen Transportasi, jangan hanya fokus menggenjot Pendapatan Asli Daerah.
  • Belanja akan transportasi ditambah, maksudnya perbaiki jalur lalu lintas, jalan yang rusak, armada trasnportasi yang kurang.
  • Sosialisasi akan pentingnya naik transportasi publik, pada masyarakat melalui media.
  • Bagi masyarakat, harus mulai menyadari pentingnya bertransportasi publik.

Daftar Pustaka

Adisasmita, Sakti Adji, 2011, Transportasi dan Pengembangan Wilayah, Yogyakarta : Graha Ilmu

Suharto, Edi, 2010, Analisis Kebijakan Publik,Bandung: Alfabeta

http://jogja.tribunnews.com/2016/10/03/kemacetan-di-yogyakarta-menuju-tren-layaknya-di-jakarta (diakses 18 Desember 2016, 12.00 WIB)

http://www.krjogja.com/web/news/read/18577/Manajemen_Kemacetan (diakses 18 Desember 2016, 12:15)

http://dppka.jogjaprov.go.id/jumlah-kendaraan-bermotor-diy-2010-sd2015.html# (Diakses 18 Desember 2016, 13:10)

https://yogyakarta.bps.go.id (Diakses 19 Desember 2016, 14.00)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun