Mohon tunggu...
Fahrutimur
Fahrutimur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sejarah ditulis oleh orang yang tahu menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membunuh Diri

11 Juni 2024   04:49 Diperbarui: 11 Juni 2024   05:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dikala banyak mulut janji menjaga segala ingin

dari setiap kepentingan manusia---pencitraan

seorang hamba yang mencoba menipu mata pemiliknya,

begitu kencang bertambah jumlah. seperti laju kendaraan

yang menerobos lampu merah. zaman ini, tuhan ikut bertambah juga.

tuhan-tuhan itu bukan lagi sang pencipta semesta

tapi diciptakan oleh ciptaannya. dan aku tak perlu tuhan itu

menjadi rajaku. yang kumau adalah Tuhan yang asli. agar hidupku

yang ke seks tidak lagi dihantui putusan meja sidang

dan hakim yang dihadirkan manusia

jika aku melakukan pelanggaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun