"Juan, dia mama kandung kamu yang telah melahirkan kamu. Terima mama kamu, maafkan dia Juan." Juan hanya diam tidak menjawab. Kepalanya pening seketika dan semua orang memanggil namanya samar-samar. Dia pingsan.
***
Memori-memori 8 tahun yang lalu berputar seperti kaset rusak. Suara-suara kata maaf yang mereka katakan seakan bergema didalamnya bagai latar musik sebuah film. Bayangan-bayangan yang dialami mamanya mendadak berputar bagai film lama yang terekam jelas dikamera. Dia membuka matanya mendadak, bulir-bulir keringat menetes diwajahnya. Dia melihat sekeliling dan disana terdapat mamanya tertidur disampingnya dengan memegang telapak tangannya erat.
"Mama. Maaf." Ucap Juan pelan, kemudian ia menangis.
Merasa ada suara yang tak asing mamanya terbangun dan kaget melihat putranya menangis ditengah malam seperti ini.
"Sayang, ada apa nak? Apa yang sakit? Mama panggilin dokter ya?" Juan hanya menggeleng kuat-kuat kemudian menggenggam tangan mamanya erat.
"Ma... Juan mintamaaf. Nggak seharusnya Juan... Juan..." Juan terisak semakin menjadi. Mamanya ikut menangis memeluk Juan dengan erat.
"Mama sudah maafin kamu jauh sebelum kamu mintamaaf mama sudah maafkan. Mama juga mintamaaf ya sama kamu karena nggak ada disisi kamu selama 8 tahun yang lalu." Ucap mamanya membuat nya kembali membalas pelukan orang yang sangat ia rindukan.
Juan hanya mengangguk, sibuk menangis merasa lega karena rasa tanda tanya yang selalu menempel diotaknya terjawab. Bahwa sebenarnya tuhan tidak pernah marah pada dirinya, tapi hanya menguji seberapa kuat dia mengahadapi cobaan yang Tuhan berikan.
***
"... Papa meninggal saat dibawa kerumah sakit untuk diperiksa."
"Mama, mengalami koma selama 2 tahun. Mama mengalami trauma hebat. Mama menjalani pengobatan sampai saat ini. Setelah itu mama berusaha mencari kamu yang dikabarkan dari pihak rumah sakit lainnya kalau nama kamu tertera disana. Mama bingung disana menelepon siapa dan kebetulan mama masih ingat nomor telepon rumah. Mama menelpon dan yang menjawab nenek kamu. Saat nenek kamu mendengar hal ini, dia sangat terkejut." Penjelasan panjang mama membuat Juan bungkam.