***
Seseorang menggunakan baju putih dengan celana abu-abu bergegas melangkah ke arah ruang tamu sambil membawa tas ransel berwarna biru tuanya.
"Nek, Juan berangkat ya! Bareng Kisa kok." Ucap Juan sebelum pamit.
"Iya sayang hati-hati." Jawab nenek dari arah dapur. Kemudian ia menemukan Kisa sudah berdiri didepan gerbang rumahnya dengan earphone ditelinganya.
"Woy, tumben disini saja. Kenapa nggak masuk?" Sapa Juan dengan tanya.
"Djuanda. Dengar ya nama gue tuh Kisa, bukan woy." Protes seorang perempuan bernama Kisa. Masih ingat kan dengan Kisa kan? Sekarang mereka sudah resmi menjadi kekasih. Setahun yang lalu saat Juan memainkan piano dengan lagu heaven karya Bryan Adams. Tak disangka Juan menyatakan perasaannya dan mereka sama-sama jujur saat itu. Ya sekarang mereka sudah resmi menjadi kekasih hingga saat ini.
"Iya maaf, Kisa sayang. Yasudah ayok kita berangkat, keburu telat."
Jam demi jam berlalu tak disangka bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid mulai bergegas menuju rumah masing-masing. Lain halnya dengan Juan dan Kisa yang mampir ke taman komplek biasa mereka kunjungi setiap saat. Saat asik mengobrol dan bercanda tiba-tiba suara sirine terdengar dari jarak dekat, dan ternyata itu menuju ke arah rumah Juan.
Si pemilik rumah langsung berlari cepat menuju rumahnya Kisa pun ikut mengejar langkah Juan. Sesampainya di sana Juan melihat neneknya dibawa menggunakan kasur rumah sakit dan dengan terburu-buru dimasukkan kedalam mobil ambulan. Juan dan Kisa ikut masuk kedalam mobil menemani nenek yang pingsan dengan muka wajah pucat pasi.
"Sebenarnya nenek saya kenapa sus?" Tanya Juan dengan nada khawatir yang kentara.
"Nenek kamu mengalami syok berat secara mendadak." Jawab suster yang masih sibuk memasang berbagai alat medis disekitar tubuh neneknya.