Mohon tunggu...
Fahlevi Vici Febriyani
Fahlevi Vici Febriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations - Universitas Mercu Buana

Nama : Fahlevi Vici Febriyani NIM : 44223010169 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quiz_Diskursus Sigmund Freud dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia_Fahlevi Vici Febriyani

15 Desember 2023   02:54 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika seseorang terlibat dalam tindakan korupsi, mungkin disebabkan oleh dominasi id mereka terhadap ego dan superego. Dengan kata lain, mereka mungkin mengabaikan norma sosial dan hukum demi memenuhi keinginan pribadi. Atau, mungkin juga karena kegagalan ego mereka dalam menjaga keseimbangan antara id dan superego.

Korupsi di Indonesia sering kali dipandang sebagai hasil dari penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan untuk kepentingan individu atau kelompok. Hal ini bisa terjadi akibat sistem pengawasan yang tidak efektif, masalah birokrasi, dan budaya yang ada di pemerintahan. Para pelaku korupsi memiliki berbagai motif, termasuk keserakahan, peluang, kebutuhan, dan ketidaktransparanan.

4. Tidak Mampu Menangani Frustrasi
   Konsep frustasi dalam teori Freudian menyatakan bahwa individu yang tidak dapat mengatasi ketidakpuasan secara sehat dapat mengembangkan perilaku merugikan. Dalam konteks kejahatan korupsi, individu mungkin terlibat dalam korupsi sebagai cara untuk mengatasi ketidakpuasan atau frustrasi terhadap situasi atau lingkungan tertentu.

5. Ketergantungan pada Objek Eksternal
   Pada fase oral, individu dapat mengembangkan ketergantungan pada objek eksternal. Dalam konteks korupsi, ketergantungan ini mungkin terkait dengan usaha memperoleh keuntungan atau perlindungan melalui praktik-praktik koruptif.

Penting untuk diperhatikan bahwa teori psikoanalisis tidak dapat menjelaskan atau meramalkan perilaku korupsi secara langsung. Faktor-faktor eksternal seperti lingkungan sosial, ekonomi, dan kebijakan juga memiliki peran penting dalam pemahaman fenomena kompleks seperti kejahatan korupsi.

Daftar Pustaka

Syawal, H., & Helaluddin, H. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Implikasinya Dalam Pendidikan. Banten. Uin Sultan Maulana Hasanuddin. 

Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Gramedia Pustaka Utama. 

Fikri, I. F., Ismail, S. N., Zainiyati, H. S., & Kholis, N. (2023). STRUKTUR KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD: PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam, 8(1), 71-88. 

Juraman, S. R. (2017). Naluri Kekuasaan dalam Sigmund Freud. Jurnal Studi Komunikasi, 1(3), 280-287. 

Ismail, M. R. (2019). Kepribadian Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari (Kajian Teori Psikoanalisis Sigmund Freud) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun