Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

CCTV dan Rekonstruksi Jadi Senjata Polisi, Jessica Akhirnya Divonis Bersalah

8 Februari 2016   05:59 Diperbarui: 8 Februari 2016   09:52 4355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soalnya bila polisi tidak memiliki bukti lain selain yang 4 diatas : (1) CCTV, (2)Kesaksian Para Pegawai Café /Pihak Café  dan keluarga Mirna, (3)Bukti Administrasi dan (4)Kesimpulan Pakar Psikologi, maka posisi polisi akan sangat sulit. 

Sudah sangat sulit bagi polisi untuk kembali ke Penyidikan awal. Sangat sulit melakukan Olah TKP lagi dan sangat sulit memanggil saksi-saksi dari awal lagi. Hingga akhirnya polisi akan pasrah dan siap menerima kekalahan di Pengadilan.  Dampaknya kemudian bila Jessica divonis bebas maka polisi harus kerja lebih keras untuk melakukan penyelidikan lagi. Di sisi lain dimata masyarakat polisi dianggap tidak professional.

Rekonstruksi  atau Reka Adegan kemarin adalah Upaya terakhir dari Polisi untuk mencocok-cocokan Asumsi Polisi dengan  kronologis kejadian berikut  mensikronkan dengan  rekaman CCTV.  Asumsi polisi harus cocok dengan gerakan-gerakan  tersangka, harus cocok dengan keterangan saksi dan sinkron dengan rekaman CCTV.

Andai saja  reka adegan  yang dilakukan  Jessica cocok dengan asumsi polisi dan cocok juga dengan CCTV maka di pengadilan nanti kemungkinan besar Hakim akan menjatuhkan Vonis Bersalah untuk Jessica.

Demikian.

Tulisan sebelumnya 

Ayah Mirna Yang Tendensius dan Dugaan Korban Persaingan Bisnis

 

 catatan : Plis Admin, artikel gw jangan dijadiin HL atau Highlight.  tq.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun