Mohon tunggu...
Fadlil Hidayatullah
Fadlil Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Sorang mahasiswa yang menyukai bidang musik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelap Tersekap

17 Juni 2024   10:03 Diperbarui: 17 Juni 2024   10:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                "Apa maksud semua ini!" Gunawan siap dengan kepalan tangannya.

                "Aku mengeluarkannya dari kurungan si tua bangka," kata dukun aborsi.

                Gunawan tercekat, meraba-raba situasi yang sedang terjadi.

                "Apa yang kau minta sebagai pengganti Mia?"

                Dukun aborsi itu berjalan mendekati Gunawan. Keduanya berdiri sejajar berhadap-hadapan.

                "Aku tak butuh imbalan uang, tapi kau harus tinggal bersamaku,"

                "Maksudmu?"

                "Aku tak kenal perempuan malang ini, dia sudah kecanduan obat. Untuk menyelamatkannya bukan soal yang tidak mungkin bagiku, tapi sebagai gantinya aku hanya butuh kekuatanmu,"

                "Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan,"

                "Tidak ada waktu. Sebentar lagi si tua bangka akan menyadari benda berharganya telah dicuri. Mereka berdua harus segera pergi,"

                "Hana?" Gunawan semakin kebingungan, "Pergi? Aku tak mengerti maksud ucapanmu,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun