"Kita akan kembali berpisah," Hana terkulai dalam pelukan.
        Gunawan meraih sebatang rokok, menyalakannya untuk dihisap bergantian.
        "Jangan sampai kalah dalam pertempuran," Hana mendekap dada bidang kekasihnya.
        "Tenanglah, aku masih mampu untuk bertarung,"
        "Maaf, kau harus menjadi anjing suruhan orang-orang itu. Uang kita akan segera terkumpul untuk membayar kebebasan,"
        Keduanya terdiam sejenak. Tidak ada kesempatan paling sempurna dari pada sebuah pertemuan.
        "Aku belum boleh mati Gun,"
        Gunawan tak membalas, kekasihnya itu merebut rokok darinya.
        "Kita tidak boleh mati, dan harus meninggalkan kehidupan yang menjijikkan ini, pasti!"
        "Apakah ada tempat seperti itu?"
        "Maka aku lebih memilih mati untuk mencarinya. Dari pada terus di tempat konyol ini. Aku muak dengan orang-orang kaya, nafas mereka bau seperti