Mohon tunggu...
Fadhilah Kurnia
Fadhilah Kurnia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

KKN-DR 150 UINSU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemi Covid-19

21 Agustus 2020   16:00 Diperbarui: 21 Agustus 2020   16:09 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artinya:

“Sesungguhnya (surat) itu dari SuIaiman yang isinya, Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

Dari sepenggal kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis tersebut terjadi teknologi komunikasi yang canggih. Pada masa itu, Nabi Sulaiman a.s menggunakan burung Hud-Hud untuk mengirimkan pesan dalam bentuk surat yang disampaikan kepada Ratu Balqis, sehingga yang pesan yang dikirim dapat terima dengan baik sampai pada tujuan yang dikehendaki. Bahkan Nabi Sulaiman a.s sudah dahulu memperlihatkan teknologi yang canggih di istananya dari Allah Swt.

Hal ini ada berhubungan dengan proses pembelajaran yang mana merupakan salah satu bentuk komunikasi yang berada di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran pada dewasa ini, tentunya mempunyai perbedaan dalam wujudnya. pada saat ini, media pendidikan berbasis teknologi sudah semakin maju dan bervariasi, tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang akan lebih maju lagi.

Beberapa contoh media dalam pembelajaran yang berbasis teknologi seperti:

  1. Televisi
  2. VTR (Video Tape Recorder)
  3. VCD (Video Compact Disc)
  4. DVD (Digital Versatile Disc)
  5. Film
  6. Komputer / Internet

Selama pandemi COVID-19 seperti ini merupakan peluang dalam pendidikan untuk melakukan transformasi, secara tidak sadar kita menjadi terbiasa dengan pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0.

Peran orangtua sangat diperlukan, menemani sang peserta didik belajar dari rumah seperti menjadi guru di rumah selama masa pandemi. pembelajaran daring ini tidak sedikit memiliki tantangan sendiri, yakni masalah soal akses internet. Bagi mereka yang tinggal di daerah pelosok, ini menjadi polemik utama. Banyak tantangan yang lainnya, seperti pendidik harus paham teknologi, mampu menyampaikan pembelajaran yang terencana dan efektif dengan waktu yang terbatas, kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, fasilitas seperti handphone dan akses internet, dan lain sebagainya.

Dengan banyaknya aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembelajaran daring, pendidik dapat lebih mudah mengawasi peserta didiknya secara bersamaan. beberapa contoh aplikasinya yaitu Zoom, Google Meet, Telegram, Whatsapp Grup, dan lain sebagainya, dengan aplikasi tersebut pendidik dapat memberikan materi atau sebuah penjelasan materi dan siswa bisa diberikan tugas terstruktur.

Kreativitas Pendidik dan Peserta Didik

Secara tidak sadar, dengan adanya pandemi COVID-19, dunia pendidikan dipaksa untuk bertransformasi dengan pembelajaran daring, tentunya belum semuanya siap. Berbagai macam media pembelajaran yang sudah tersedia untuk membantu pembelajaran peserta didik  baik dari pemerintah maupun swasta. misalnya pembelajaran daring yang ditayangkan di stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI), kemudian banyak juga bimbingan belajar online seperti Ruang Guru, Zenius, Quipper dan sebagainya, itu semua juga perlunya dukungan dari orang tua bagaimana mengawasi anaknya, mengatur waktunya dan lain halnya. Media tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan, karena pendidikan juga merupakan tolok ukur keberhasilan pembangunan negara.

Perkembangan kreativitas pendidik dituntut untuk lebih ditonjolkan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga peserta didik tidak hanya mendapatkan tugas akademis tetapi juga mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan belum pernah dilakukan sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun