“Nggak boleh kurang mas? Kan katanya harganya di bawah seratus ribu.”
“Wah iya sih. Tapi kalau yang itu emang harganya seratus ribu pas, bahannya bagus soalnya.”
“Kurangin lah Mas. Sembilan puluh gimana?”
“Ya udah deh sembilan puluh.”
“Nih uangnya mas. Makasih banyak ya.”
Setelah berhasil bernegosiasi dengan penjual, Julian melanjutkan perjalanannya menuju rumah.
Dari mulai Julian pulang sekolah, lalu bekerja, dilanjutkan dengan mencari kue serta sepatu untuk Gita, cukup menguras waktu hingga matahari benar-benar terbenam dan langit berganti menjadi gelap. Saat Julian pulang, Gita sudah menunggu di teras rumah mereka.
“Tumben bang jam segini baru pulang? Biasanya sore udah di rumah. Itu bawa apa? Banyak banget,” tanya Gita kepada sang kakak.
“Kalau nanya satu-satu.” Julian menaruh barang bawaannya, kemudian duduk di samping Gita.
Julian mengeluarkan kue yang dibelinya tadi. “Hari ini siapa ya, yang ulang tahun?” kata Julian dengan nada jahil.
Adiknya tersenyum malu. “Apa an sih bang.".