Meski raga mami sudah hancur menyatu dengan tanah, tapi kenangannya abadi. Meski suara mami tak lagi terdengar, namun suntikan semangatnya tetap menyala. Meski kerinduan akan kehadirannya sering menggoda, namun doa yang selalu kupanjatkan menjadi caraku untuk selalu mendekapnya dari kejauhan.
Semoga Allah menempatkanmu di tempat terindah, Mami. Tunggu aku hingga suatu saat kita dapat bertemu kembali. Biarlah jarak dua alam ini sementara memisahkan kita, tapi kematian mami tak berarti apa-apa. Mami hanya tertidur panjang, bukan meninggal. Asleep, a great man never dies.
Eh, apakah mami bisa mendengarkan? Aku ingin mengucapkan sesuatu. Selamat hari ibu, Mami!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H