Kemudian tanpa dikomando oleh panglima perang, para prajurit bergerak mengepung Purbararang dan Indrajaya, Putri Purbararang dan Indrajaya terlihat langsung pucat pasi dan memohon ampun.
Akhirnya Guruminda berbicara.
“Para Prajurit Pasir Batang, terima kasih atas kesetiaan kalian, Ratu kalian yang sebenarnya, Putri Purbasari telah kembali, dan sebagai hukuman untuk Putri Purbararang, Putri Pubasari akan segera mengumumkannya..”
“Baiklah para prajuritku.. untuk memberi pelajaran dan hukuman kepada kakanda Purbararang, maka mulai saat ini, kakanda Purbararang harus menjalani hidup di pondokan ini selama dua tahun dan selanjutnya hidup di desa dan membantu orang-orang di desa yang ada di sebelah hutan ini, selama tiga tahun, agar Kakanda Purbararang bisa merasakan hidup sebagai rakyat jelata dan bisa menghargai rakyatnya..…”
Suara Putri Purbasari terdengar mantab dan penuh wibawa, dan kemudian disambut dengan gembira oleh para prajurit yang hadir.
Dan berikutnya, Putri Purbasari, Guruminda, dan Uwak Betara Lengser kembali bersama rombongan ke Istana Pasir Batang, sementara Putri Purbararang tinggal di pondokan di tengah hutan bersama Indrajaya.
Semenjak dipimpin oleh Ratu Purbasari didampingi Guruminda, rakyat kerajaan Pasir Batang hidup sejahtera, dan bisa bekerja dengan tenang dan damai…
**********
Link sumber gambar: http://www.kissmarta.com/paintings/gallery/javanesetales.htm
No. 125. Eviwidi : ( Lutung Kasarung dan Putri Purbasari)
UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA PARADOKS YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI AKUN Dongeng Anak Nusantara di Kompasiana sbb : http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/04/23/paradoks-parade-dongeng-anak-nusantara-23-april-2000-sd-24-april-2000/