Inexperienced Followers (Pengikut yang Tidak Berpengalaman): Membutuhkan pemimpin yang memberi arahan dan kontrol yang jelas.
Experienced, Confident Followers (Pengikut yang Berpengalaman dan Percaya Diri): Mereka lebih memilih pemimpin yang mendukung atau partisipatif.
Followers Who Feel They Lack Power (Pengikut yang Merasa Tidak Memiliki Kekuatan): Mereka cenderung menerima arahan dan kontrol yang lebih besar dari pemimpin.
Followers Who Believe They Have Power (Pengikut yang Merasa Memiliki Kekuatan): Mereka lebih memilih kontrol yang lebih sedikit dan lebih mandiri.
Fiedler's Contingency Theory menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada kecocokan antara gaya kepemimpinan dan kondisi situasional. Fiedler mengidentifikasi dua tipe pemimpin berdasarkan Least Preferred Co-worker (LPC), yaitu:
1. High LPC (Pemimpin yang Berorientasi pada Hubungan):
Pemimpin yang lebih fokus pada hubungan interpersonal yang baik. Mereka lebih efektif dalam situasi yang lebih tidak pasti atau yang memerlukan fleksibilitas tinggi.
2. Low LPC (Pemimpin yang Berorientasi pada Tugas):
Pemimpin yang lebih fokus pada pencapaian tugas dan hasil. Mereka efektif dalam situasi yang terstruktur dan jelas.
Kondisi Situasional (Situational Factors):
Fiedler mengidentifikasi tiga faktor situasional yang menentukan kecocokan gaya kepemimpinan:
Leader-member relations: Hubungan antara pemimpin dan anggota tim.
Task structure: Tingkat kejelasan dan struktur tugas.