Mohon tunggu...
Evi Untari
Evi Untari Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga "biasa" yang saat ini sedang menikmati tugas "luar biasa" mengurus tiga anak. Bukan seorang penulis handal, hanya suka menulis untuk menjaga kewarasan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bertahan

28 Mei 2024   09:23 Diperbarui: 28 Mei 2024   11:05 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diedit oleh Canva

Dua bulan sejak lamarannya diterima oleh bapak dan ibu, akhirnya pernikahan Lasti dan Riko berlangsung secara sederhana.

Semua teman SMP terutama sesama alumni Pramuka diundang ke acara pernikahan viral itu.

"Cinta Lama Belom Kelar niyeee," Putri menggoda Lasti sambil mengelus perutnya yang sedang hamil tua.

"Doain biar ga kelar-kelar yes..," Lasti tersenyum sumringah tak kalah dengan senyum khas Riko yang terus ON sepanjang hari bahagia mereka saat itu.

***
Dua tahun pernikahan Lasti dan Riko, seolah berjalan seperti biasa-biasa saja di mata orang-orang. 

Kehadiran Amara, gadis kecil buah cinta mereka setahun kemudian seperti menambah kebahagiaan pasangan baru ini.

Lasti bersyukur memiliki Amara dalam hidupnya. Selain ibu dan bapak yang kini tinggal di beda kota, Amara adalah kekuatannya untuk tetap hidup dan bertahan.

Setelah menikah, Lasti mengikuti jejak Riko ke Jakarta dan ia terpaksa harus berhenti bekerja. Ketika rencana ingin melamar pekerjaan baru, Lasti mengurungkan niat karena ternyata dia sedang berbadan dua.

Lasti pasrah kini perannya bukan lagi seorang perawan tua yang sibuk berkarier tapi murni sebagai ibu rumah tangga yang memiliki tugas paling mulia.

Namun saat 6 bulan Amara masih berada di dalam rahimnya, Lasti merasakan tanda-tanda kalau Riko selingkuh.

Tanda ini jelas bukan hanya firasat dan kekhawatiran berlebih seorang ibu hamil. Lasti menguping diam-diam saat Riko berbincang mesra dengan seorang wanita di ponselnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun