Aldelia sempat dirawat di rumah sakit hingga satu bulan lamanya, namun kemudian dipulangkan untuk selanjutnya dilakukan perawatan di rumah.
Namun, pada 21 Mei 2024 kemarin Aldelia tidak sanggup bertahan dan akhirnya meninggal dunia di RSUP M. Djamil Padang.
Kasus kematian Aldelia kini menjadi perhatian dari sejumlah pihak. Karena menurut isu yang beredar, sebelum kejadian ini pun Adelia kerap menjadi korban keisengan dan kenakalan teman-temannya.
Menurut keterangan pihak kepolisian, kasus ini berpotensi akibat adanya kelalaian dari pihak sekolah.
"Berpotensi ada kelalaian pihak sekolah. Kami akan mintai pertanggungjawaban pidana, kami akan selidiki dan gelar perkara. Kami mintai keterangan dari pihak sekolah dan anak yang menyiram nanti," kata Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi seperti dikutip dari Kumparan, pada Jumat (24/5) lalu.
Polisi juga sudah mengagendakan pemanggilan terhadap guru yang mengadakan kegiatan gotong royong tersebut beserta anak yang menyiram pertalite ke tubuh Aldelia.
Kasus kenakalan anak dan bullying kian meningkat di Indonesia.
Menurut data KPAI, per Agustus 2023 saja sudah tercatat sekitar 723 kasus kekerasan yang ada kaitannya dengan satuan pendidikan.
Dari kasus-kasus tersebut, 487 kasus diantaranya merupakan kekerasan seksual yang melibatkan anak sekolah. Miris dan memprihatinkan.
Lalu sebenarnya faktor apa yang menyebabkan anak-anak semakin berperilaku brutal?
Peran dan pengawasan orang tua serta tenaga pendidik sebenarnya menjadi kunci utama yang tidak boleh dibiarkan luput sedikit pun.