Mohon tunggu...
Evi Untari
Evi Untari Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga "biasa" yang saat ini sedang menikmati tugas "luar biasa" mengurus tiga anak. Bukan seorang penulis handal, hanya suka menulis untuk menjaga kewarasan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pola Asuh Anak dan Kasus Bullying yang Semakin Tak Terkendali

25 Mei 2024   20:41 Diperbarui: 25 Mei 2024   20:43 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kebanyakan korban bullying enggan untuk melaporkan kepada pihak guru maupun orang tua mengenai kasus yang menimpanya.

Bisa jadi juga korban memilih tutup mulut karena merasa takut dan malu dengan kondisi yang dialaminya. 

Ancaman dari pelaku menjadi hal yang sering membuat korban mengurungkan niat untuk melaporkan kasus perundungan yang terjadi.

Perlu disadari bahwa orang tua memiliki peran penting dalam memberikan pola asuh yang baik bagi anak.

Anak yang menjadi korban kekerasan di dalam lingkungan rumah cenderung menjadi pelaku kekerasan di luar.

Orang tua sebaiknya memberikan bimbingan dan kasih sayang kepada anak terutama memberikan pengetahuan ilmu agama sebagai pondasi akhlak.

Kehangatan dalam keluarga disertai dengan tindakan disiplin sesuai usia anak, harus dimulai dari lingkungan internal keluarga masing-masing.

Orang tua harus lebih memahami bagaimana karakter dan perilaku anak setiap hari. Perilaku anak yang agresif, aktif, ceria, atau bahkan perilaku anak yang cenderung pendiam sering murung perlu menjadi perhatian khusus bagi orang tua.

Orang tua juga perlu melakukan kerjasama dan komunikasi dengan tenaga pengajar di sekolah untuk mengawasi keseharian anak.

Hal ini bertujuan sebagai bentuk pengawasan awal dalam proses perkembangan dan perilaku anak.

Pelaku dan korban bullying sama-sama menjadi pihak yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus agar kasus serupa tidak terulang lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun