Mohon tunggu...
Evi Untari
Evi Untari Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Seorang ibu rumah tangga "biasa" yang saat ini sedang menikmati tugas "luar biasa" mengurus tiga anak. Bukan seorang penulis handal, hanya suka menulis untuk menjaga kewarasan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jingga yang Kelabu

12 Mei 2024   02:18 Diperbarui: 14 Mei 2024   10:11 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah pribadi diedit melalui Canva

Jingga merasakan kenyamanan ketika bersama pria itu. Kazib memperlakukannya dengan baik dan hangat. Kazib sering memberikan kejutan romantis untuknya, tidak pernah berkata kasar atau menyakiti Jingga secara fisik seperti Rio, mantannya. Jingga jatuh cinta sepenuhnya pada Kazib.

Semua berawal dari rasa nyaman, kemudian tumbuh menjadi rasa cinta dan akhirnya rasa saling membutuhkan. Rasa yang tidak salah namun menjadi tidak tepat ketika keadaan sudah salah sejak awal. Jingga dan Kazib menyadari akan hal itu. Mereka sama-sama orang terdekat Sara. Mereka tidak mau menyakiti perasaan Sara, tapi justru malah mengkhianatinya.

Rasa yang "salah" itu juga lah yang membiarkan Jingga tidak keberatan untuk menyerahkan kesuciannya jatuh ke tangan Kazib, calon suami dari sahabatnya sendiri. Padahal dulu, Jingga rela dipukuli oleh Rio karena menolak ajakan berhubungan intim. Tapi entah kenapa dengan Kazib, Jingga merasa luluh dan berani mengabaikan prinsipnya.

"Sayang, aku ingin kasih tau kamu sesuatu," bisik Jingga mesra di telinga Kazib yang masih erat memeluknya di balik selimut.

"Hmm..", Kazib hanya menggumam sambil masih memejamkan mata.

Jingga melepaskan pelukan Kazib dan hendak melangkah mengambil sesuatu yang ia simpan beberapa hari ini di lemarinya. Kazib menarik Jingga untuk tetap berada di pelukannya, namun Jingga tersenyum hangat sambil kembali melepaskan tangan Kazib.

"Setelah aku pikir berhari-hari, aku mau kasih tau kamu tentang sesuatu. Tadinya, aku ga mau kasih tau kamu... karena dua hari lagi akad nikah kamu sama Sara, jadi... ummm, aku ga mau ngerusak moment bahagia kalian. Tapi, aku juga ingin bahagia sama kamu.. Aku ingin egois sekali aja demi kamu!," Jingga tiba-tiba terisak dengan posisi memunggungi Kazib.

Kazib terduduk, membenarkan letak selimut lalu memeluk Jingga dari belakang. "It's ok, honey.. kamu boleh ngomong apa aja yang bikin kamu bahagia. Kamu boleh marahin aku, kamu boleh lampiasin semuanya ke aku karena kita ga bisa melangkah ke hubungan yang lebih serius dalam waktu dekat ini. Aku minta maaf!"

"Aku hamil...", lirih Jingga sambil menyodorkan testpack bergaris merah dua ke hadapan Kazib. Kazib terkesiap. Perasaannya campur aduk saat ini.

Tangis Jingga makin pecah. Ia tau, Kazib tidak akan pernah menginginkan kehadiran bayi mereka. Dua hari lagi Kazib dan Sara akan sah menjadi pasangan suami istri, tidak mungkin akan dibatalkan begitu saja.

Kazib memeluk Jingga, membiarkan wanita manis itu menangis di dalam pelukannya. Perasaan Kazib saat ini benar-benar campur aduk. Jauh di lubuk hatinya, Kazib sebenarnya sudah mencintai Jingga dan tidak mau kehilangan wanita itu. Tapi, lagi-lagi keadaanlah yang membuat mereka tidak bisa bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun