Mohon tunggu...
Eva Yanty Aritonang
Eva Yanty Aritonang Mohon Tunggu... Guru - Guru

selain sebagai pengajar di salah satu sekolah, saya menemukan ketertarikan dalam mengembangkan bakat menulis. sebagai penulis amatir, saya membutuhkan banyak kritik dan saran yang tentunya bersifat membangun karya saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pelaku Usaha Kuliner dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu

18 Februari 2023   21:14 Diperbarui: 18 Februari 2023   21:34 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pelaku usaha kuliner yang dapat bertahan meskipun tidak dapat dipungkiri ada juga beberapa pelaku usaha kuliner yang memutar haluan bisnisnya dari usaha kuliner menjadi beberapa bidang usaha lainnya. Ada beberapa pelaku usaha kuliner yang melakukan kerjasama dengan pelaku usaha lainnya seperti bekerjasama dengan jasa kurir.

Strategi yang dilakukan pelaku usaha kuliner yang ada di Kabupaten Kepahiang yaitu :

1.  Menjaga arus kas agar tetap sehat

Jaga arus kas untuk selalu positif, karena pengelolaan arus kas dapat menentukan keberlangsungan hidup usaha kuliner. Menjaga arus kas juga bisa dilakukan dengan menekan biaya produksi seperti biaya pembelian bahan baku, membayar gaji karyawan, biaya operasional barang, dan lain-lain.

2.  Penjualan secara Online (dalam jaringan/daring) dan Onsite (luar jaringan/luring)

Kegiatan usaha kuliner lebih banyak dilakukan secara online melalui jejaring media sosial. Di Kabupaten Kepahiang lebih banyak melakukan kegiatan bisnis kulinernya melalui akun facebook. Setiap pemilik akun facebook selalu memperbaharui unggahan kulinernya tiap satu jam sekali. Meskipun begitu, tetap masih disediakan tempat yang nyaman dan menarik untuk instagramable bagi konsumen yang ingin makan di tempat. 

Sehingga konsumen tetap bisa menikmati makanan yang dihidangkan sambil menikmati lingkungan/ruangan yang "eye catching" (menarik perhatian) baik bagi konsumen yang makan sendiri maupun secara berkelompok untuk acara tertentu seperti acara ulang tahun disediakan juga fasilitas untuk bernyanyi (karaoke) secara gratis serta wifi gratis sehingga konsumen dapat betah karena merasakan kenyamanan. 

Tentu saja untuk makan di tempat harus tertib prokes (protokol kesehatan) COVID-19. Ada juga cafe yang menyediakan musik langsung (live music) untuk konsumen yang makan di tempat. Jika di siang hari, pemandangan di depan kolam ikan dibuat ada hamparan sawah yang hijau dan tentu saja sangat menenangkan mata.

3.  Promo Gratis 1 Menu

Dimulai dari pelaku usaha kuliner yang melakukan usaha kulinernya secara online dengan membuat promo gratis 1 (satu) menu sayuran untuk pembelian menu apa saja yang kemudian ide ini menginspirasi beberapa pelaku usaha kuliner lainnya. Hal ini merupakan hal positif bagi konsumen yang biasanya tidak sempat untuk memasak karena kesibukan pekerjaannya. Tentu saja ide ini juga sangat menguntungkan bagi konsumen karena dengan membeli minimal 1 (satu) menu lauk dapat gratis 1 (satu) sayur. Promo ini selalu berubah setiap hari agar konsumen tidak bosan dengan menu yang sama setiap harinya.

4.  Sistem Paket dan Pengantaran Lebih Pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun