"Nyatanya memang tidak ada ia memberi kabar meski berulangkali aku hubungi."
"Lalu mengapa Kenari bersikap begitu?"
"Mana aku tahu."Balas Gagak mengangkat kedua tanganya tanda meyakinkan Nuri.
Nuri yang memandang Gagak adalah kekasihnya Kenari tidak melanjutkan pertanyaan yang berhubungan dengan kabar soal Kenari.
Ia justru mengalihkan perbincangan mengenai dirinya yang sedang jatuh hati pada seseorang. Namun ia tidak serta merta menyebut namanya agar rahasia hatinya tetap tersimpan aman.
Orang itu pun, lanjut Nuri, menyadari apa yang selama ini dirasakannya. Malah seperti sudah menyatu meski malu-malu.
"Senang sekali mendengar kabarmu Nuri,"Gagak menimpali ringan.
"Ya, tapi dia kelihatannya masih ragu untuk mengatakan lebih dulu."
"Mestinya jika sudah saling memberi perhatian apalagi yang mesti diragukan. Kamu pun bisa mengatakan lebih dulu."
"Tidaklah. Aku masih menunggu saja."
"Saling tunggu jika begitu."