Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Hati Dua Rasa

4 Januari 2023   14:39 Diperbarui: 4 Januari 2023   14:43 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Senja di kota lain mulai merayap merah hendak berganti malam. Namun Kenari dari jendela kamar itu mendadak terkejut kala melihat kedatangan Nuri.

Namun ia juga takkuasa untuk menolak kedatangannya. Kendati rasa cemburu di hatinya tidak tertahankan sebab ia tahu Gagak menaruh hati pada perempuan ini yang diam-diam juga mencuri hatinya.

"Jadi untuk apa ia datang menemuiku?"katanya diliputi seribu tanya.

Sebagai orang yang sudah dikenalinya sejak lama tentu kedatangan Nuri diterima dengan tangan terbuka. Bahkan kedua orang tuanya pun turut gembira. Malah mereka semua menyambut dengan menyiapkan hidangan dan tempat secara mendadak.

***

Sementara di kediaman orang tua Kenari yang diliputi lampu temaram di tiap sudut ruang, malam pun tiba tanpa bintang. Dan rembulan juga malu-malu keluar dari ujung langit sana. Sebab cuaca mendung kini menemani hening Kenari dan Nuri.

Kenari taklagi banyak tanya di sudut kursi di teras rumah itu setelah Nuri mengutarakan isi hatinya.

***

Sekarang ini, bagi Kenari dalam diamnya, Gagak bisa terbang jauh dan mendarat di mana pun ia mau. Termasuk mendarat di hati Nuri sekalipun. Tapi ia takpeduli lagi sebab Nuri sudah memutuskan untuk bersama dengannya.

Nuri bathinnya juga tidak mau tahu seberapa dalam Elang menaruh hati. Ia juga masih bisa bersamanya kala Elang kelak akan menetapkan hati untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun