Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Hati Dua Rasa

4 Januari 2023   14:39 Diperbarui: 4 Januari 2023   14:43 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nyatanya memang tidak ada ia memberi kabar meski berulangkali aku hubungi."

"Lalu mengapa Kenari bersikap begitu?"

"Mana aku tahu."Balas Gagak mengangkat kedua tanganya tanda meyakinkan Nuri.

Nuri yang memandang Gagak adalah kekasihnya Kenari tidak melanjutkan pertanyaan yang berhubungan dengan kabar soal Kenari.

Ia justru mengalihkan perbincangan mengenai dirinya yang sedang jatuh hati pada seseorang. Namun ia tidak serta merta menyebut namanya agar rahasia hatinya tetap tersimpan aman.

Orang itu pun, lanjut Nuri, menyadari apa yang selama ini dirasakannya. Malah seperti sudah menyatu meski malu-malu.

"Senang sekali mendengar kabarmu Nuri,"Gagak menimpali ringan.

"Ya, tapi dia kelihatannya masih ragu untuk mengatakan lebih dulu."

"Mestinya jika sudah saling memberi perhatian apalagi yang mesti diragukan. Kamu pun bisa mengatakan lebih dulu."

"Tidaklah. Aku masih menunggu saja."

"Saling tunggu jika begitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun